KOMPAS.com - Peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar dan Kota Blitar menggelar aksi keprihatinan dengan membagikan 25.000 butir telur gratis pada Selasa (28/9/2021) pagi.
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan peternak ayam petelur di tengah ketidakstabilan harga jual telur dan harga pakan.
Namu aksi tersebut berakhir ricuh. Ribuan orang datang dan polisi pun turun tangan untuk membubarkan kegiatan tersebut.
Baca juga: Saat Pembagian Telur Gratis di Blitar Berujung Kericuhan, Polisi Turun Tangan
Berikut 7 hal soal aksi bagi-bagi telur gratis di Blitar yang berakhir ricuh:
Dalam aksi yang bertajuk Keprihatinan Peternak Blitar Raya, para peternak ingin menyampaikan tiga tuntutan kepada pemerintah.
Yang pertama, stop budidaya unggas oleh integrator. Kedua, terbitkan Perpres perlindungan peternak UMKM. Ketiga, stabilitas harga telur.
Integrator adalah perusahaan besar yang memroduksi pakan konsentrat dan bibit ayam (DOC).
Asosiasi peternak, Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), mengklaim memiliki anggota sebanyak 2.000 peternak di Blitar yang terdiri dari peternak kategori peternak rakyat dengan kepemilikan ayam di bawah 20.000 ekor.
PPRN juga mengeklaim bahwa sekitar 80 persen dari total peternak yang ada di Kabupaten Blitar termasuk kategori peternak rakyat.