Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pembagian Telur Gratis di Blitar Berujung Kericuhan, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 29/09/2021, 06:01 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BLITAR, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat pembagian telur gratis dalam Aksi Keprihatinan Peternak Blitar Raya, Selasa (28/9/2021).

Acara pembagian telur gratis pun berubah menjadi penjarahan. Warga yang tidak sabar menanti, akhirnya merebut telur di bak-bak pikap yang dibawa oleh peternak.

Bahkan telur yang akan dijual pun turut diambil oleh warga karena mereka mengira telur tersebut termasuk yang dibagikan secara gratis.

Baca juga: Aksi Keprihatinan, Peternak di Blitar Bagikan 25.000 Butir Telur Gratis Pagi Ini

Koordinator Lapangan Aksi Keprihatinan Peternak Blitar Raya, Yesi Yuni mengaku belum tahu berapa kerugian yang ditanggung peternak.

"Kami belum menghitung berapa yang dijarah, tapi yang jelas telur yang mau dijual juga ikut diambil warga," ujar Yesi, Selasa (28/9/2021).

Bagikan 25.000 telur

Ribuan warga berkumpul di depan Kantor Pemkab Blitar di Kecamatan Kanigoro guna mengikuti pembagian telur gratis oleh peternak ayam petelur, Selasa (28/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Ribuan warga berkumpul di depan Kantor Pemkab Blitar di Kecamatan Kanigoro guna mengikuti pembagian telur gratis oleh peternak ayam petelur, Selasa (28/9/2021)

Peternak mulanya akan membagikan 25.000 butir telur gratis di Blitar.

Aksi bagi-bagi telur itu merupakan bentuk keprihatinan peternak ayam petelur yang merasa terombang-ambing oleh ketidakstabilan harga jual telur dan harga pakan.

Puluhan ribu butir telur tersebut dikemas dalam 5.000 kantong.

Setiap kantong berisi lima hingga enam butir telur.

Jumlah total telur yang dibagikan gratis adalah sekitar 2,25 ton.

Selain itu, peternak juga akan menggelar bazar telur murah.

Baca juga: Bagikan 25.000 Telur Gratis dan Lepas 200 Ayam, Peternak: Menggambarkan Kefrustrasian Kami

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com