PALEMBANG, KOMPAS.com - Rekaman video viral anak sekolah dasar (SD) menaiki styrofoam dengan menggunakan baju sekolah di Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), ikut ditanggapi oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Herman menyayangkan orang yang merekam video tersebut tak melarang anak-anak itu untuk bermain menggunakan styrofoam lantaran berbahaya bagi keselamatan.
Padahal, di lokasi itu banyak sampan yang bisa mereka tumpangi.
"Harusnya diimbau naik sampan, bukan malah direkam, nanti masukkan ke YouTube, itu namanya eksploitasi anak," kata Herman kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Video Viral Murid SD Menyeberang Sungai Pakai Styrofoam ke Sekolah
Narasi perekam dan eksploitasi anak
Menurut Herman, Desa Kuala Dua Belas memang berada di daerah perairan.
Sehingga, warga setempat tak akan sulit mendapatkan akses jalan menggunakan sampan.
Namun, narasi yang dibangun oleh perekam seakan di lokasi itu tak ada kendaraan yang dapat digunakan untuk menempuh tempat menuju ke sekolah.
"Saya sarankan jangan mengorbankan anak, kasihan," kata Herman.
"Hidup mereka memang di perairan, jadi bukan sebuah halangan untuk naik sampan. Apalagi di video itu banyak sampan di pinggir sungai sedang terparkir," ujar Herman.
Baca juga: Perjuangan Guru dan Siswa SD di Sidrap, Seberangi Sungai Deras dengan Rakit untuk Sekolah
Pergi ke sekolah naik kotak busa
Diberitakan sebelumnya, viralnyo video siswa SD di Desa Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang pergi ke sekolah menggunakan kotak busa mendapat respons dari Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI).
Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informasi OKI Adi Yanto mengatakan, beberapa dinas dalam lingkungan Pemkab OKI seperti Dinas PU dan Bappeda telah mengadakan rapat.
"Dari hasil rapat tersebut akan dilakukan feasibility study untuk mengkaji apakah di desa tersebut layak dibangun jembatan atau cukup hanya dermaga," kata Adi ketika dihubungi, Senin (27/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.