Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Gedung DPRD, Nelayan Brebes Protes PNBP Naik 4 Kali Lipat

Kompas.com - 28/09/2021, 22:05 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Puluhan nelayan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (28/9/2021).

Dengan membentangkan spanduk, mereka memprotes Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Brebes, Rudi Hartono mengatakan aksi dengan menggelar spanduk berisi kalimat protes karena kenaikan PNBP yang mencapai empat kali lipat dinilai tidak masuk akal.

Baca juga: Ribuan Nelayan Kabupaten Sambas Kalbar Gelar Demo Tolak PP 85 Tahun 2021

Di sisi lain, jumlah ikan hasil tangkapan nelayan yang harus dibagi-bagi, disebut timpang dengan tarif PNBP.

"Menurut kami, logikanya, uang hasil jual ikan masih harus dibagi dengan ABK, operasional perbekalan, belum termasuk angsuran bank. Terus bagaimana kami bisa bayar PNBP yang naik 400 persen," kata Rudi di Gedung DPRD.

Senada disampaikan salah satu nelayan pemilik kapal Wajid (46) yang mengaku sangat keberatan dengan kebaikan PNBP hingga empat kali lipat.

Apalagi Terlebih, Keputusan Menteri KKP No. 86 Tahun 2021 tentang Harga Pokok Ikan dianggap merugikan nelayan kecil.

Baca juga: Dianggap Memberatkan, Para Pemilik Kapal Tangkap di Kalbar Tolak PP Nomor 85

Untuk itu, melalui DPRD dan Pemerintah Kabupaten Brebes aspirasi mereka bisa tersalurkan.

"Kami berharap, melalui curhat ke DPRD dan Dinas Perikanan ini bisa terakomodir. Sehingga, protes kami bisa tembus ke KKP agar PP Nomor 85 dan Keputusan Menteri Nomor 86 bisa dikaji ulang," sebutnya.

Kepala Dinas Perikanan Brebes Moh Zuhdan Fanani mengaku segera menyampaikan keluhan dan keberatan nelayan.

Zuhdan mengakui, nelayan lokal di daerah memang menyatakan keberatan jika PNBP naik signifikan.

Apalagi dengan Pungutan Hasil Nelayan yang menurut nelayan tidak bisa disamaratakan.

"Menindaklanjuti keresahan nelayan. Kami segera bersurat ke Dirjen dan KKP terkait upaya yang bisa dilakukan. Khususnya, pengkajian ulang PNBP karena banyak menuai protes di daerah," kata Moh Zuhdan Fanani.

Baca juga: Gunakan Bom Saat Tangkap Ikan di Perairan Pulau Komodo, 6 Nelayan NTB Ditangkap

Menurut Anggota DPRD Brebes Mashadi, keluhan dan keresahan para nelayan atau pemilik kapal memang begitu mendasar.

"Kami sudah mencatat apa saja yang menjadi keberatan nelayan, termasuk kenaikan PNBP. Mudah-mudahan segera ada solusi terbaik terkait kebijakan itu," kata Mashadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com