Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana, 2 Ton Tanaman Stevia dari Sulut Diekspor ke Korea Selatan

Kompas.com - 28/09/2021, 19:29 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan dibudidayakan, tanaman stevia asal Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), resmi diekspor untuk pertama kalinya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Manado sudah melakukan sertifikasi ekspor terhadap dua ton tanaman stevia sebelum dikirim ke Korea Selatan.

"Sebanyak dua ton tanaman stevia yang dilepas ekspor. Sebelumnya, pihak Stevia Farm Korea memutuskan Sulawesi Utara sebagai daerah yang paling tepat untuk pengembangan tanaman berdaun manis tersebut dan akhirnya sukses dibudidayakan di lahan milik warga setempat," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan, yang hadir dalam pelepasan ekspor perdana tanaman stevia tujuan Korea, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Stevia Bahan Pengganti Gula Nol Kalori, Simak Rasio Pakainya

Menurut informasi dari pengelola perkebunan, penyiapan lahan dan penanaman bibit sudah dilakukan dari tahun lalu dan terus dikembangkan sampai sepuluh tahun ke depan.

"Selanjutnya pihak Stevia Farm berencana akan mengembangkan perkebunan tersebut hingga 40.000 hektar dengan bermitra dengan petani lokal," kata Donni

Donni menuturkan tanaman stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah, terbukti tanaman ini telah lama dikenal di negara-negara maju seperti Korea dan Jepang.

Pasar tanaman stevia di luar negeri sangat tinggi karena diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman dan kosmetik.

“Bersama dengan pemerintah daerah dan semua pihak, kita akan dukung investasi ini, dan PT. BKS kian menambah deretan ekspotir baru Sulut tahun ini, total keseluruhan ada 16 eksportir baru yang dominasi oleh kaum milenial,” tambahnya.

Baca juga: 11 Bahan Pengganti Gula, Ada Stevia Hingga Gula Kelapa

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Yeittij Fonnie Roring yang hadir langsung melepas ekspor perdana tanaman stevia, mengatakan Pemerintah Sulut akan selalu mendukung ekspor pertanian.

Terlebih, beberapa waktu yang lalu melalui Gubernur Sulut Olly Dondokambey menerima penghargaan abdi Bakti Tani langsung dari Presiden Republik Indonesia.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi bertambahnya ragam komoditas ekspor baru asal Sulut tersebut.

"Alhamdulillah, ekspor perdana tanaman stevia ini menambah ragam komoditas baru asal Sulut serta membuka peluang besar bagi petani dan pelaku usaha di Provinsi Sulut untuk memacu kinerja ekspor pertanian, patut diapresiasi kita dari Indonesia bersama-sama mampu melakukan ekspor langsung tentunya kita patut berbahagia,” ungkapnya.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19, sektor pertanian harus mampu memberikan terobosan sebagaimana yang dilakukan pemerintah daerah Provinsi Sulut.

Baca juga: Jadi Pengganti Gula, Ahli Temukan Rahasia Rasa Manis Daun Stevia

Bambang juga mengatakan, akan terus mendampingi petani guna memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari negara tujuan dan serangkaian tindakan guna penerbitan sertifikat karantina baik pythosanitary certificate (PC) maupun health certificate (HC).

“Kami selaku otoritas karantina pertanian, memberikan jaminan kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan baik ekspor, impor maupun antar area,” pungkas Bambang.

Turut hadir dalam pelepasan ekspor perdana tersebut, di antaranya jajaran Kementerian Pertanian, staf khusus, Erick Tamalagi; Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaidi; Kepala Kantor Bea Cukai Sulbagtara, Cerah Bangun; serta perwakilan pemerintah daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com