Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kecil Lepas Penutup Tuas Pintu Darurat Pesawat Citilink, Penumpang: Pramugari Tak Beri Tahu, Tak Ada Kepanikan

Kompas.com - 28/09/2021, 16:13 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber

KOMPAS.com- Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk merupakan salah satu penumpang pesawat Citilink tujuan Batam yang mendarat darurat di Palembang, Sumater Selatan, Senin (27/9/2021).

Pesawat mendarat darurat karena seorang anak kecil tiba-tiba melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit di luar pengawasan orangtuanya.

Baca juga: Cerita Penumpang Pesawat Citilink Saat Anak Kecil Lepas Penutup Tuas Pintu Darurat: Pramugari Berlarian...

Jadi mengatakan, satu jam setelah take off, dia tertidur. Namun, Jadi dikejutkan dengan pramugari yang tiba-tiba berlari menuju pintu darurat.

Baca juga: Kronologi Citilink Mendarat Darurat di Palembang, Berawal Seorang Anak Lepas Penutup Tuas Pintu Darurat

"Saya duduk di kursi nomor 2C. Ketika itu baru sekitar sejam pesawat take off dan saya tertidur. Kemudian saya dikejutkan karena pramugari pada berlarian ke arah pintu emergency," ungkap Jadi, Senin, dikutip dari TribunBatam.

Pramugari ternyata berupaya menutup kembali cover tuas pintu darurat yang dalam kondisi hampir terbuka karena dilepas oleh seorang bocah.

Namun, saat itu tidak ada kepanikan karena banyak penumpang yang tertidur dan pramugari tidak mengonformasikan kejadian tersebut.

"Penumpang banyak yang tidur dan pramugari tidak memberitahu kejadian itu, maka tidak ada kepanikan di dalam pesawat," ujar Jadi.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 944 rute Cengkareng-Batam mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/9/2021) pukul 16.05 WIB.

Pendaratan darurat dilakukan karena seorang anak kecil yang berada di seat row 11 tiba-tiba melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit di luar pengawasan orangtuanya.

Awak kabin langsung melakukan tindakan sesuai prosedur, yakni dengan menginformasikan kejadian itu kepada kapten pilot.

Pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara SMB II Palembang.

 

"Kapten pilot segera memutuskan untuk mengalihkan (divert) penerbangan ke bandara terdekat untuk dilakukan pengecekan secara teknis kondisi pesawat dan memastikan pesawat dalam kondisi aman untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan," kata
VP Corporate Secretary and CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Setelah dipastikan pesawat dalam kondisi aman, penerbangan ke Batam kembali dilanjutkan pada pukul 19.10 WIB.

Awak kabin juga meminta keterangan orangtua anak tersebut.

Angkut anak-anak

Citilink mengangkut anak-anak atas izin dan rekomendasi dari tim Satgas Covid-19 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Semua dokumen calon penumpang juga telah diperiksa sesuai dengan prosedur. (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra|Editor : Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul: Pesawat Citilink Tujuan Batam Mendarat Darurat di Palembang Gegara Ulah Bocah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com