''Rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air. Karena, hutan mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan, sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia,'' ujar Jokowi.
Selain bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, PEN Mangrove juga bertujuan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, karena seluruh pembayaran PEN Mangrove dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat (account to account) dan rekening kelompok.
Pada tahun 2020, pelaksanaan PEN Mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang.
Sedangkan pada tahun 2021, PEN Mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang.
Saparis (74), salah satu warga setempat mengungkapkan, rasa bersyukurnya dengan kehadiran Jokowi hari ini.
''Kedatangan Bapak Presiden jauh-jauh ke pulau Bengkalis membawa harapan penyelamatan desa kami dengan program mangrove. Alhamdulillah, dengan program mangrove sejak tahun lalu, ratusan masyarakat mendapatkan penghasilan di masa sulit pandemi. Per orang bahkan ada yang sampai dapat penghasilan Rp 3 juta sampai Rp 4 juta,'' kata salah satu warga setempat, Saparis (74) saat ada kunjungan presiden di lokasi.
Sementara itu, Bupati Bengkalis Kasmarni juga menyampaikan ucapan syukur atas kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Muntai Barat.
Lokasi ini menjadi daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yang hanya dipisahkan oleh Selat Melaka.
''Kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Presiden, Menteri LHK dan BRGM, yang telah datang langsung ke pulau Bengkalis. Melalui PEN Mangrove, ribuan masyarakat kami tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan tapi juga manfaat ekonomi,'' kata Kasmarni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.