‘’Banyak anak sekolah berkeluh kesah, mereka takut berangkat atau pulang karena ada macan tutul. Itu membahayakan sekali kalau dibiarkan,’’ lanjutnya.
Baca juga: Macan Tutul Diduga Berkeliaran di Gunung Lasem Rembang, KLHK Pasang Kamera Pengintai
Andris mengatakan, pertemuannya dengan macan tutul tersebut terjadi pada Sabtu (25/9/2021) sore.
Saat itu, ia tengah menyusuri jalan setapak dan tidak sengaja bertemu dengan macan tutul.
Dalam kondisi berhadapan, macan tersebut memperlihatkan taringnya dan menggeram, menatap buas ke arahnya.
‘’Mau bagaimana saya? Tidak dibunuh, saya yang mati. Beruntung saya membawa parang, akhirnya saya lawan dan saya tebas menggunakan parang. Mati dia,’’ kata Andris.
Setelah mati, macan tersebut dibawa ke rumahnya. Kemudian ia mengambil gambar dan mengunggahnya di media sosial.
‘’Tidak ada niatan saya membunuh binatang yang dilindungi. Saya juga sempat ditegur orang yang katanya pencinta satwa lewat telepon. Itu saya posting karena ingin memberi tahu kalau macan yang selama ini buat stres sudah terbunuh. Hanya itu, tidak ada niatan lain,’’ ujarnya lagi.
Andris juga mengaku cukup waswas setelah mendapat teguran tersebut. Ia kemudian menghapus unggahan itu sebagaimana saran orang yang meneleponnya.
‘’Tolong sampaikan dan perjelas masalahnya ya, Pak. Saya membunuh macan tutul itu bukan untuk bagaimana-bagaimana. Itu karena saya prihatin sama anak-anak sekolah yang ketakutan setiap mau berangkat atau pulang sekolah,’’ ucap Andris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.