Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda Kota Tegal Persilakan Warga Jalan Ahmad Yani Gugat Proyek "Malioboro"

Kompas.com - 28/09/2021, 12:41 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sugiyanto mengatakan, nantinya kawasan tersebut masih tetap menjadi kawasan niaga.

Hanya saja, jalan dijadikan satu arah dan bebas parkir, serta trotoar akan dilebarkan.

Sementara untuk bulevar akan ada pembatas untuk pedagang menggunakan food truck.

"Aktivitas bisnis seperti biasa. Jadi tidak ada yang terganggu. Hanya saja mulai jam 17.00 WIB sampai malam ada pedagang kuliner menggunakan food truck menjadi kawasan seperti di Jalan Malioboro," kata Sugiyanto.

Pendamping Hukum P3 JAYA, Agus Slamet mengatakan, setelah mengikuti pertemuan, nantinya akan dirapatkan internal untuk menentukan sikap selanjutnya.

"Kita akan rapatkan dulu dengan anggota. Keputusannya seperti apa nanti setelah rapat bersama para penghuni dan pemilik toko," kata Agus.

Sebelumnya diberitakan, proyek city walk di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Jawa Tengah, yang akan dijadikan ikon wisata seperti di kawasan Malioboro Yogyakarta terus mendapat penolakan dari berbagai pihak.

Setelah dari mahasiswa hingga sopir angkot menggelar aksi demonstrasi ke Gedung DPRD, Kamis (23/9/2021), kali ini penolakan datang dari pemilik rumah dan pelaku usaha di Jalan Ahmad Yani.

Humas P3 JAYA Kota Tegal, Agustino mengatakan, tegas menolak Jalan Ahmad Yani yang akan diubah konsepnya dari kawasan niaga menjadi wisata.

"Itu yang menjadikan kami sebagai penghuni dan pedagang yang mencari makan di situ tentu kami merasa keberatan. Kalau konsepnya seperti Malioboro ya kami menolak. Kami akan melayangkan gugatan hukum," kata Agustino saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/9/2021)

Agustino menyebutkan, pada dasarnya tidak menolak perubahan di Jalan Ahmad Yani asalkan mempertimbangkan banyak aspek sehingga tidak berdampak buruk ke masyarakat sekitar.

Perubahan yang akan memengaruhi nasib 200 Iebih penghuni dan pemilik rumah di sekitar harus dipikirkan dengan matang dan bijaksana.

"Apalagi situasi sudah cukup buruk di tengah pandemi bagi para pengusaha, penghuni, dan pendatang yang menggantungkan hidupnya di jalan sepanjang 750 meter ini," sebut Agustino.

Menurutnya, mengubah kawasan niaga menjadi kawasan wisata tidak mudah.

Perilaku masyarakat akan berubah, dari mudah parkir menjadi kesulitan, pola ekonomi akan berubah, lalu lintas akan berubah, dan beragam perubahan lainnya.

Di lokasi tersebut, tidak hanya ada pedagang kuliner. Banyak pelaku usaha dan jasa lain seperti bengkel mobil dan motor, toko besi, gerabah, elektronik, pedagang pakaian, alat olahraga, hingga yang lainnya.

"Tentu tidak asal saja merubah konsep suatu jalan menjadi city walk, apalagi tanpa kantong parkir yang jelas," kata Agustino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com