SERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat, kasus aktif Covid-19 di Banten terjadi penurunan drastis hingga menyisakan 831 kasus aktif pada Selasa (28/9/2021).
Meski begitu, Pemerintah Provinsi Banten tetap mewaspadai masuknya varian baru SARS-CoV-2 Mu atau B.1.621.
"Covid-19 kasusnya sudah melandai, angkanya sudah di bawah 100 kasus setiap harinya. Ini harus kita pertahankan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Gubernur Banten Sebut Tidak Ada Klaster Covid-19 dari PTM di Sekolah
Ati yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Banten itu mengkhawatirkan meningkatnya jumlah kasus baru pada November dan Desember 2021.
"Kita tahu bulan November-Desember masa- masa libur sekolah, pariwisata digalakkan. Jangan sampai terjadi gelombang ketiga," ujar Ati.
Ati berharap, varian baru Mu tidak masuk ke Indonesia, khususnya Provinsi Banten.
Namun, meski nantinya muncul kasus varian baru, pihaknya sudah mempersiapkan dan membuat perencanaan penanganan.
Baca juga: Banten Akan Tambah Jumlah Peserta Didik Ikut PTM di Sekolah
Selain itu, Pemprov Banten, Polri dan TNI bersama dengan kabupaten dan kota saat ini terus menggalakkan progam vaknisasi, terutama kategori lansia dan pelajar atau anak usia 12-17 tahun.
"Kemarin baru datang sebanyak 400.000 dosis vaksin yang dialokasikan untuk pelajar, tenaga pendidik, pelaku UMKM dan yang lainnya," kata Ati.
Saat ini, 8 kabupaten dan kota di Provinsi Banten berada pada zona kuning Covid-19 dan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dan 3.
Sebanyak 3 daerah menerapkan PPKM level 2, yakni Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Sedangkan 5 daerah lainnya, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang dan Kota Cilegon, menerapkan PPKM level 3.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.