Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal soal Meninggalnya Senat Soll, Tokoh KKB Pecatan TNI di Jayapura, Dirawat di ICU hingga Kaki Kanan Diamputasi

Kompas.com - 28/09/2021, 07:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Senat Soll (25), tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo meninggal dunia di RS Bhayangkara pada Minggu (25/9/2021).

Senat Soll ditangkap di Kabupaten Yahukimo pada Selasa (2/9/2021). Ia adalah mantan anggota TNI yang disersi sejak 2018.

Pria 25 tahun tersebut ditangkap di Jalan Samaru, Distrik Dekai sekitar pukul 05.00 WIT.

Saat penangkapan, petugas terpaksa menembak kaki kanan Senat Soll karena menyerang aparat dengan sebuah kapak.

Ia sempat menjalani perawatan di RSUD Yahukimo dan diterbangkan ke RS Bhayangkara Jayapura.

Baca juga: Sempat Diamputasi, KKB Pecatan TNI Senat Soll Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Dokter

Berikut 5 hal soal meninggalnya Senat Soll di Jayapura:

1. Nyeri di luka tembak

Senat Soll masuk RS Bhayangkara pada Selasa (2/9/2021) dengan kondisi luka tembak di paha kanan.

Menurut petugas ada pembuluh darah di belakang lutut kanan Senan Soll yang robek cukup besar. Luka tersebut sempat dibersihkan oleh petugas kesehatan.

Pada 9 September, Senat dipindahkan ke Brimob. Namun keesokan harinya dia kembali dibawa ke RS Bhayangkara karena mengeluhkan hal yang sama yakni merasakan nyeri di luka tembaknya.

2. Dirawat di ICU

Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes dr Nariyana mengatakan, pada pemerikaan 9 September 2021, petugas kesehatan melakukan pembersihan ulang luka dan menemukan banyak jaringan yang mati di bekas lukas tembak.

Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, HB Senat Soll terus menurun hingga menyentuh angka di bawah delapan.

Petugas kesehatan kemudian melakukan tranfusi darah dengan harapan kondisi Senat Soll membaik. Nariyana juga mengatakan Senat Soll dirawat di ruang ICU agar kesehatannya lebih terkontrol.

3. Kaki kanan sempat diamputasi

Sejak Selasa (14/9/2021), Senat Soll dirawat di ruang ICU. Lalu pada Sabtu (18/9/2021), Senat Soll menjalani operasi amputasi kaki kanan.

Setelah diamputasi, kondisi Senat Soll terus menurun dan ia kembali menerima tranfusi darah. Namun kondisinya tak membaik.

Kesehatan Senat Soll terus menurun hingga ia menghembuskan napas terakhir pada Minggu (25/9/2021).

"Kondisinya terus memburuk, dan kemarin pada jam 22.50 WIT, setelah kami lakukan tindakan penyelamatan, ternyata tidak tertolong," kata dokter Nariyana.

4. Ada bakteri masuk di luka terbuka

Nariyana meyatakan, tim dokter RS Bhayangkara Jayapura telah melakukan analisa mengenai penyebab kematian Senat Soll.

Dari hasil analisa, didapat kesimpulan bahwa dalam tubuh Senat Soll sudah masuk bakteri akibat luka terbuka yang didapatnya saat tertembak.

"Setelah kami analisa dan kami diskusikan dengan dokter, ternyata pasien ini pada saat terkena tembakan pembuluh darahnya terbuka dan ada bakteri yang masuk dalam tubuh," kata dia.

5. Terlibat aksi pembunuhan yang tewaskan 11 orang

Senat Soll merupakan mantan anggota TNI yang melarikan diri setelah terlibat dalam jual beli amunisi dengan KKB di Mimika pada 2018.

Ia melarikan diri ke Yahukimo dan melakukan sejumlah aksi Kejahatan.

Termasuk menjadi pelaku pembunuhan staf KPUD Yahukimo, Hendry Jovinski di Jembatan Kali Brazza, Distrik Dekai pada 11 AGustus 2020.

Kasus tersebut kemudian menjadi perhatian banyak pihak karena dilakukan menjelang pelaksanaan Pilkada Yalimo.

Senat Soll adalah salah satu dari tiga tokoh KKB di Yahukimo. Dua orang lainnya adalah Tenius Gwijangge dan Tembianus Magayang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com