SOLO, KOMPAS.com - Ratusan siswa dan guru salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah mendadak diperiksa dengan rapid test antigen, Senin (27/9/2021).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pemeriksaan kepada para guru dan siswa tersebut dilakukan menindaklanjuti laporan orangtua siswa.
"Ada orangtua murid yang mengeluh ada guru yang tidak memakai masker. Seharusnya gurunya memberikan contoh. Malah tidak pakai masker," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Jawab Sindiran Kaesang soal Gaji, Gibran Sebut Hidup Tak Selamanya Cari Uang
Gibran mengaku, orangtua siswa itu melaporkan mengenai ada guru di sekolah yang tidak memakai masker melalui akun Instagram pribadinya.
"Kemarin laporannya pas ngambil rapor. Tapi ditulis dipesan singkatnya bahwa memang sebelum-sebelumnya kalau mengajar memang tidak pakai masker. Ada orangtua yang mengeluh, ya sudah kita swab sekalian. Harapannya jangan sampai ada klaster," ungkap dia.
Menurut Gibran, ada 154 siswa dan 17 guru yang diperiksa. Hasilnya, semua dinyatakan negatif.
Gibran menegaskan, pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan di sekolah tersebut sekaligus menjadi peringatan bagi semua sekolah lain di Solo yang tidak menerapkan prokes ketat.
"Buat peringatan sekolah yang lain. Intinya guru dan semua staf di sekolah harus memberikan contoh pada murid-muridnya. Jangan malah tidak pakai masker, tidak jaga jarak. Kan murid-murid menirukan gurunya," terang Gibran.
Baca juga: Cegah Klaster PTM, Gibran Perintahkan Dinkes Lakukan Swab Antigen Acak ke Sekolah
Gibran berharap tidak ada lagi guru di sekolah yang tidak memakai masker. Semua harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pihaknya bahkan tidak akan segan memberikan sanksi secara tegas apabila masih ditemukan ada guru di sekolah yang tidak memakai masker.
"Harapannya ini yang terakhirlah. Jangan terjadi lagi. Nanti sanksinya lebih berat kan membahayakan orang lain," tutur Gibran.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.