KARAWANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel tambang batu andesit milik PT Atlasindo Utama. Perusahaan itu tak boleh beroperasi untuk sementara waktu.
Kepala Balai Penegakkan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) KLHK Taqiuddin menyebutkan, PT Atlasindo Utama dikenakan sanksi administrasi pembekuan izin lingkungan.
PT Atlasindo Utama, kata dia, masih memiliki Izin Usaha Operasi Pertambangannya (IUOP) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang masih berlaku hingga 2022.
"Hanya bermasalah dari izin lingkungannya, kalau IUOP dan IPPKH nya masih berlaku hingga tahun 2022," kata Taqiuddin melalui telepon ke Kompas.com, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Soal Kegiatan Skala Besar Boleh Digelar, Bupati Karawang: Kami Belum Berani
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Wawan Setiawan membenarkan soal penyegelan PT Atlasindo Utama.
Wawan menceritakan, penyegelan dilakukan oleh Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) pada Kamis (24/9/2021) malam.
"Tetapi kita tidak bisa mendampingi saat itu, karena tim pengawasan sedang ada agenda malam," ujar Wawan di kantornya, Senin.
Penyegelan tersebut, kata Wawan, menindaklanjuti pembekuan izin lingkungan terhadap PT Atlasindo Utama oleh Bupati Karawang pada 22 Oktober 2018 lalu.
Baca juga: Warga Karawang Bisa Melapor Langsung ke Kapolres Lewat Nomor Ini
Dibekukan Bupati Karawang
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana membekukan izin operasional PT Atlasindo Utama lantaran terbukti menyalahgunakan dokumen lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) untuk pertambangan.
PT Atlasindo Utama diketahui menambang batu andesit di Gunung Sirnalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang sejak 2002.
keyword foto: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel tambang batu andesit milik PT Atlasindo Utama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.