Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Duga karena Jokowi, Harga Telur di Blitar Merangkak Naik ke Rp 16.000 Per Kg

Kompas.com - 27/09/2021, 17:09 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Setelah harga jagung turun di kisaran Rp 5.300 per kilogram selama satu pekan terakhir, harga telur merangkak naik hingga tembus Rp 16.000 per kilogram di tingkat peternak di wilayah Kabupaten Blitar.

Ketua Koperasi PUTERA Blitar Sukarman mengatakan, mengawali pekan ini terjadi kenaikan harga telur dari Rp 13.500 menjadi Rp 16.000 per kilogram.

"Hari ini ada kenaikan harga telur menjadi Rp 16.000 per kilogram di kandang," ujar Sukarman, kepada Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Kenaikan harga telur, lanjut Sukarman, diduga merupakan dampak pasar dari instruksi Presiden Joko Widodo agar telur dijadikan komponen bantuan pangan non tunai yang dijalankan oleh Kementerian Sosial.

Baca juga: Bantuan 1.000 Ton Jagung Kementan Segera Habis, Peternak Ayam Blitar Tunggu Kepastian Janji Jokowi

Jokowi, pada pertemuan dengan perwakilan peternak ayam petelur termasuk dirinya pada Rabu (15/9/2021), kata Sukarman, memerintahkan Kementerian Sosial memasukkan telur sebagai salah satu komponen bantuan pangan non tunai melalui program keluarga harapan (PKH) dan yang lainnya.

Tujuan instruksi tersebut, kata dia, merupakan upaya pemerintah mengatasi jatuhnya harga telur yang berada di kisaran Rp 13.000 per kilogram di tingkat peternak.

Keputusan Kementerian Sosial menghentikan bantuan sosial tunai sebesar Rp 300.000 per keluarga beberapa waktu lalu, lanjutnya, diharapkan merupakan sinyal bahwa penyerapan telur untuk bantuan sosial akan segera direalisasi.

"Setelah kami diundang Bapak Jokowi, saya dengar Bu Risma menghentikan bantuan sosial tunai yang Rp 300.000 itu. Sepertinya serapan telur untuk bansos akan segera," tutur dia.

Menurut Sukarman, para peternak masih menunggu realisasi instruksi Presiden agar dapat mendongkrak harga telur di pasaran hingga level yang menguntungkan peternak secara keekonomian.

Sukarman mengatakan, meski jagung telah turun dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.300 namun pakan siap pakai yang telah dicampur konsentrat dan bekatul masih berada di atas Rp 6.000 per kilogram.

Sehingga, harga keekonomian telur saat ini berada di kisaran Rp 22.000 per kilogram.

"Dengan harga pasar seperti sekarang, kami peternak sudah senang jika telur untuk bansos nanti dibeli sesuai Permendag, Rp 19.000 per kilogram," kata dia.

Sukarman mengatakan, upaya pemerintah membantu stabilisasi harga telur dengan cara melakukan pembelian telur melalui BUMN peternakan PT Berdikari tidak efektif.

Selain jumlah yang mampu diserap tidak signifikan, kata dia, PT Berdikari membeli telur dengan harga tidak jauh dari harga di pasaran.

"Paling lebih mahal sedikit, beda Rp 200 - Rp 300 per kilogram. Dia kan mau dijual lagi dan enggak mau rugi," ujar dia.

Sukarman menyebut, saat ini produktivitas telur dari Blitar tersisa sekitar 80 persen saja dari tingkat produktivitas sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Mungkin sekarang dari 1.000 ton per hari tinggal 800 ton per hari," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi 'Online' oleh Kepala Dusun di Boalemo

Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi "Online" oleh Kepala Dusun di Boalemo

Regional
Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Regional
Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com