Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Baduy Akhirnya Mau Divaksin, Ada yang Gemetar, Ada yang Senang...

Kompas.com - 27/09/2021, 16:43 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Sejumlah warga Baduy Luar disuntik Vaksin Covid-19 di Terminal Ciboleger, Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (27/9/2021).

Ini adalah kali pertama kegiatan vaksinasi massal digelar dan diikuti oleh sejumlah warga Baduy.

Baca juga: Cerita Kepala Desa Saat Jokowi Pesan Pakaian Adat Baduy untuk Digunakan Saat Sidang MPR

 

Sebelumnya vaksin digelar di puskesmas setempat, namun hanya segelintir warga saja yang ikut.

Vaksinasi massal ini digelar oleh alumni Akademi Kepolisian 1999 Polda Banten. Ada 500 dosis vaksin yang disediakan.

Baca juga: Suku Baduy Bantu Tangkap Puluhan Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul

Gemetar saat disuntik

Salah satu peserta yang disuntik vaksin adalah Narman, warga kampung Marengo, Desa Kanekes yang merupakan perkampungan Baduy Luar.

Dia mengatakan, agak sedikit gemetar saat melihat jarum suntik.

Dia mengaku pernah disuntik imunisasi saat balita dulu.

Baca juga: Kisah Mulyono, Belasan Tahun Ajari Anak-anak Baduy Membaca, Jadi Segelintir Warga Kanekes yang Kuliah

"Rada gempeur (agak gemetar), tapi senang akhirnya bisa mendapatkan vaksinasi," kata Narman usai disuntik Covid-19 di Terminal Ciboleger, Senin.

Narman mengatakan dirinya memberanikan diri mengikuti vaksinasi setelah mempertimbangkan banyak hal. Satu di antaranya adalah keinginan hidup normal lagi.

Kawasan Desa Adat Baduy, kata dia, sebelumnya ramai wisatawan, namun sepi dari kunjungan saat pandemi merebak.

Baca juga: Warga Jabodetabek Sudah Boleh Berwisata ke Baduy hingga Negeri di Atas Awan di Lebak

Banyak yang merasa tak perlu divaksin

Warga lain yang divaksin Covid-19 adalah Juhadi. Ini adalah vaksin dosis kedua yang didapatkan Juhadi. Sebelumnya dia sudah mendapatkan vaksinasi di Puskesmas Cisimeut.

Juhadi yang merupakan adik Narman itu mengatakan, bahwa dia adalah termasuk segelintir warga Baduy yang sudah divaksin dosis kedua.

Baca juga: Tertutup Selama Pandemi, 2 Warga Baduy Dilaporkan Terpapar Covid-19

"Di kampung saya hanya beberapa, banyak warga yang enggan divaksin karena mereka merasa tidak perlu karena sehari-harinya hanya ke kebun," kata dia.

Dia berharap, makin banyak warga yang mengikuti vaksinasi sehingga pariwisata di Baduy kembali menggeliat.

Baca juga: Sebelum Dipakai Jokowi, Baju Kampret Baduy Tak Diminati, Setelah Viral Paling Diburu Pembeli

 

Kades berulang kali ajak warganya divaksin, tapi ditolak...

Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan hingga saat ini baru ada 34 warga Baduy yang sudah divaksin Covid-19.

Dia mengatakan, minimnya warga yang sudah divaksin adalah karena masih banyak warga yang belum tahu manfaat vaksinasi.

"Karena masih banyak yang takut, banyak informasi beredar tidak benar mengenai vaksin di masyarakat," kata dia.

Saija mengatakan, dirinya berulang kali mengajak warganya disuntik vaksin namun sebagian besar menolak.

Dia meminta dukungan pemerintah dan semua pihak untuk turut mensosialisasikan soal vaksinasi ke warganya.

Sasar kawasan wisata agar segera normal

Sementara Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan kegiatan vaksinasi massal ini menyasar tempat-tempat wisata di Kabupaten Lebak.

Vaksinasi massal digelar di sejumlah tempat yakni Desa Adat Baduy, Kawasan Sawerna, Malingping dan negeri di atas awan Gunung Luhur Citorek.

"Selain vaksin kami juga sediakan sembako untuk masyarakat, kita berharap dengan vaksinasi ini wisata Baduy dapat kembali beroperasi dengan normal sehingga aktivitas ekonomi masyarakat dapat segera terselenggara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com