"Karena itu merupakan warisan yang sangat bersejarah, eksistensinya harus kami jaga. Kalau tidak ada yang nanggap (menggelar pementasan), kami yang nanggap," kata Anom.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda (Badan Perencanaan Pembanguan Daerah) Kabupaten Jombang, Isawan Nanang mengatakan, pihaknya sedang berusaha mengumpulkan berbagai bahan dan kajian, serta menyiapkan literatur tentang Wayang Topeng Jatiduwur.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Capai 67 Persen, Bupati Jombang: Hari Minggu Kita Sisir Tempat Perbelanjaan
Sejauh ini, ungkap dia, cerita tentang Wayang Topeng Jatiduwur masih didominasi cerita tutur dan keberadaan literaturnya masih minim.
"Sampai hari ini kami baru punya tiga, satu karya ilmiah hasil riset, satu tesis dan satu buku. Upaya kami adalah menambah literasi," kata Isawan, di sela pementasan Wayang Topeng Jatiduwur, Sabtu malam.
Adapun untuk pelestarian dan pengembangan Wayang Topeng Jatiduwur, Isawan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.