Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Merpati Milik Joned di Pekalongan Laku Senilai Rp 1,5 M, Pemilik: Saya Tidak Bisa Tidur

Kompas.com - 27/09/2021, 12:20 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Joned, warga Desa/Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berhasil menjual merpati bernama Jaguar miliknya dengan harga Rp 1,5 miliar.

Seperti ditulis Tribunnews.com, video penjualan merpati itu viral di media sosial.

Dalam video ini diperlihatkan sejumlah pria tengah melakukan transaksi jual beli. Tampak tumpukan uang yang disusun rapi di atas kandang.

Rekaman tersebut tersebar luas di sejumlah akun Instagram, seperti akun @ndorobei.official.

 

Cerita pemilik merpati

Joned memberi nama burung merpatinya, jenis merpati kolong, dengan sebutan Jaguar.

Joned menyebut merpatinya mahal lantaran sering menang dalam perlombaan.

Baca juga: Tanaman Hias Monstera Variegata dari Karanganyar Laku Rp 225 Juta, Pembeli: Ini Spesial

Atas prestasi itulah, dirinya dihubungi sejumlah orang untuk menawar si Jaguar.

"Kemudian ada seorang bos dari Jakarta, dua tahun lalu datang ke kandang nawar untuk membeli Jaguar dengan harga Rp 600 juta, namun saya tolak," ucap Joned, dikutip dari Tribun-Pantura.com, Minggu.

Ditawari uang Rp 600 juta tidak membuat Joned luluh dan mau melepaskan Jaguar.

Bos asal Jakarta itu kemudian kembali menawar dengan uang yang lebih banyak.

Awalnya ia menawari Joned dengan uang Rp 1 miliar.

Namun, Joned tetap tidak mau melepaskan merpatinya.

"Setelah itu ia menghubungi saya lagi, nanya pasnya berapa? Aku jawab Rp 1,5 miliar dan itu langsung deal. Akhirnya, pembeli itu langsung datang ke sini dan burung langsung diboyong bos dari Jakarta yang namanya Om Pingping," kata Joned lagi.

 

Sempat tidak bisa tidur

Joned mengaku sempat tidak bisa tidur setelah menjual burung merpati kesayangannya. 

"Satu malam saya tidak bisa tidur karena saking sayangnya dengan burung itu, prestasi burung itu luar biasa. Puluhan piala sudah didapatkan, umur burung tersebut sekitar lima tahun dan sudah tua di kandangnya," ujarnya.

Merpati-merpati hasil rawatannya telah banyak dibeli orang. Saat ini, masih ada 25 burung yang sedang dilatih dan mempunyai trah juara semua.

"Terkadang orang hanya melihat saya sekarang. Tidak mau melihat perjuangan saya. Bagaimana melatih mental merpati dan menjaga nutrisi," beber Joned.

Baca juga: Lomba Mural Digelar di Yogyakarta, Gambar yang Cepat Dihapus Aparat Dapat Nilai Lebih

Menurut Joned, untuk membentuk mental dan kualitas burung merpati, minimal butuh waktu satu tahun.

"Saya latih sendiri, ternakkan sendiri, saya ikutkan lomba sendiri. Namun, semua itu proses yang membawa saya bisa sampai di sini. Kalau sudah jadi player dan siap lomba, ya dia ikut lomba. Tinggal mampu kualitasnya burung untuk ikut event nasional," kata Joned.

Sementara itu, Raka Siwi (23), warga Semarang, sengaja datang ke kandang untuk membeli merapi milik Joned.

"Saya datang ke sini sengaja membeli burung merpati di kandangnya Mas Joned. Siapa tahu rezekinya sama membeli burung di sini," katanya.

Ia menceritakan bahwa dirinya memang pehobi burung merpati. Kemudian, dia mendapatkan informasi burung merpati ini dari teman-teman di Tegal.

"Saya hobi sudah satu tahun ini, saya terinspirasi sama Mas Joned karena burung merpatinya juara terus ketika ikut lomba," tambahnya.

Raka membeli burung merpati anakan dari Thor.

"Burung ini cucunya Jaguar yang dibeli orang Jakarta dengan harga Rp 1,5 miliar," tambahnya.

Dibayar tunai

Joned menyebutkan, pembayaran burung merpati seharga Rp 1,5 miliar ini dilakukan secara tunai.

"Saya tidak sempat menghitung uang tersebut karena saya percaya dengan pembelinya. Pembeli burung merpati saya itu juga teman saya," ucapnya.

Joned mengungkapkan, pembeli burung merpati Jaguar itu juga pehobi burung dan pemain burung.

"Karena saya sedang bangun rumah, uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Viral Merpati Kolong di Pekalongan Terjual Rp1,5 M, Pemilik Awal Menyesal, Tak Bisa Tidur Semalam, 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com