Tantangan dari operasi ini adalah medan yang terjal dan berpasir.
Hal ini acap kali membuat relawan tergelincir.
Selain itu, pencarian sempat terkendala oleh anomali cuaca.
Akibatnya, relawan mesti turun kembali akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk naik sampai ke puncak.
"Pada hari keempat, pencarian menuju puncak terpaksa dihentikan karena cuaca mendung dan turun hujan. Demi keselamatan tim relawan, pencarian dihentikan sementara," tutur dia.
Baca juga: 6 Hari Menghilang di Gunung Guntur, Begini Kondisi Ghibran
Pada akhirnya, pendaki yang hilang tersebut berhasil ditemukan oleh warga sekitar yang membantu pencarian.
Lokasi penemuan berada di area Curug Cikoneng, atau tidak jauh dari Pos 2.
Shifa dan kawan-kawannya merasa senang karena pendaki yang hilang sudah ditemukan, meski dalam kondisi lemas.
"Soal hal mistis yang diceritakan survivor, alhamdulillah kami tidak merasakan hal serupa, karena kami fokus mencari survivor," ucap dia.
Shifa mengaku sering ikut menjadi relawan, baik untuk mencari orang hilang ataupun ikut membantu operasi tanggap darurat di beberapa lokasi bencana.
"Saya seringnya membantu di bencana," kata dia.
Pengalaman paling menarik, menurut Shifa, saat dirinya menjadi relawan bencana banjir di Tambun, Bekasi, beberapa waktu lalu.
Saat itu, tanggul jebol yang membuat kerusakan terbilang parah.
Ketinggian air mencapai lantai dua gedung, Arus menyeret mobil hingga menabrak tiang listrik dan lainnya.
"Mobil-mobil yang saya temui hancur. Baru kali ini saya melihat langsung banjir yang dampaknya begitu besar bagi warga. Selama ini saya lihatnya di televisi," kata dia.