Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pemburu Salah Sasaran, Dikira Tembak Babi Ternyata Manusia, Kini Ditahan dan Jadi Tersangka

Kompas.com - 26/09/2021, 19:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pria berinisial JS (40), yang kerap berburu babi di perkebunan sawit, kini ditahan oleh polisi. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka.

Itu semua bermula dari kegiatan berburunya. JS yang meyakini menembak babi, ternyata salah sasaran.

Ia justru menembak RM (58), seorang perempuan yang tengah mencari berondolan sawit.

Baca juga: Dikira Babi, Perempuan Pencari Berondolan Sawit Menjerit Saat Ditembak di Bagian Punggung

Saat diperiksa polisi, JS mengaku yakin bahwa dia menembak babi. Sore itu, dia menembak dari jarak 20-30 meter.

"Yakin, Pak. Kalau enggak, enggak mungkin lah manusia kutembak. Jangankan manusia, kambing pun, punya tetangga enggak mungkin ditembak," ujar Kepala Kepolisian Sektor Pulo Raja AKP Maralidang Harahap menirukan perkataan JS, Minggu (26/9/2021).

Maralidang menuturkan, JS sangat menyesali kelalaiannya.

"Kita kenakan pasal 360 KUHPidana dengan ancaman 5 tahun dan juga UU Darurat RI No. 12/1951, kepemilikan senjata api dengan ancaman hukuman penjara paling tinggi 10 tahun. Kita juga sudah periksa sekitar 6 orang," terangnya.

Baca juga: Kronologi Seorang Pria di Medan Tembak Paha Temannya dengan Airsoft Gun, Pelaku Ditangkap

 

Kronologi pemburu salah tembak

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

Peristiwa tersebut terjadi di Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Alang Bonbon, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (24/9/2021), sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketika itu, JS mengaku melihat binatang buruannya. Setelah membidik, ia lantas melepaskan tembakan dari senapan anginnya.

Beberapa detik kemudian, terdengarlah suara jeritan manusia.

"Pada sore itu ya biasalah berburu babi. Pengakuan ke kita yang dilihatnya satu ekor babi, ya ditembaknya. Setelah ditembak terdengar dia suara jeritan orang," ucap Maralidang.

Baca juga: Tembak Mati Ali Kalora, Satgas Madago Raya Buru 4 DPO, Siapa Saja?

JS yang terkejut segera mendatangi sumber suara. Di sana, dia melihat RM dalam posisi telungkup. Punggungnya mengalami luka tembak.

Ia kemudian menelantangkan korban dan segera meminta bantuan kepada warga kampung.

"Pelaku tak sanggup mengangkat karena dia kan cacat kakinya, makanya dia ke kampung memberitahu masyarakat dan untuk menolongnya," tutur Kapolsek.

Peluru bersarang di badan

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Akibat tembakan itu, peluru bersarang di badan korban.

"Pelurunya, jenis mirip senapan angin cuman kalibernya tinggi 9 mm, lebih besar daripada yang biasa digunakan untuk nembak burung," bebernya.

Baca juga: 2 Polwan Tangkap Pencuri Bersenjata, Pelaku Sempat Tembak dan Tabrak Pengejarnya

Maralidang menyampaikan, JS membuat sendiri peluru tersebut. Benda itu bentuknya hampir mirip dengan peluru senjata revolver milik anggota Polri.

“Cuman yang dibuatnya ini gak ada selongsong," bebernya.

Untuk mengangkat peluru dari badannya, korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Medistra di Lubuk Pakam untuk dioperasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com