Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Proyek "Malioboro", Penghuni dan Pengusaha di Jalan Ahmad Yani Tegal Akan Gugat Pemkot

Kompas.com - 26/09/2021, 16:21 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Proyek city walk di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Jawa Tengah, yang akan dijadikan ikon wisata seperti di kawasan Malioboro Yogyakarta terus mendapat penolakan dari berbagai pihak.

Setelah dari mahasiswa hingga sopir angkot menggelar aksi demonstrasi ke Gedung DPRD, Kamis (23/9/2021), kali ini penolakan datang dari pemilik rumah dan pelaku usaha lainnya di Jalan Ahmad Yani.

Humas Perkumpulan Penghuni dan Pengusaha Jalan Ahmad Yani (P3 JAYA) Kota Tegal, Agustino mengatakan, tegas menolak Jalan Ahmad Yani yang akan diubah konsepnya dari kawasan niaga menjadi wisata.

"Itu yang menjadikan kami sebagai penghuni dan pedagang yang mencari makan di situ tentu kami merasa keberatan. Kalau konsepnya seperti Malioboro ya kami menolak. Kami akan melayangkan gugatan hukum," kata Agustino saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/9/2021)

Baca juga: Tolak Proyek Malioboro Tegal, PKL dan Sopir Angkot Geruduk DPRD

Agustino menyebutkan, pada dasarnya tidak menolak perubahan di Jalan Ahmad Yani asalkan mempertimbangkan banyak aspek sehingga tidak berdampak buruk ke masyarakat sekitar.

Perubahan yang akan mempengaruhi nasib 200 Iebih penghuni dan pemilik rumah di sekitar harus dipikirkan dengan matang dan bijaksana.

"Apalagi situasi sudah cukup buruk di tengah pandemi bagi para pengusaha, penghuni, dan pendatang yang menggantungkan hidupnya di jalan sepanjang 750 meter ini," sebut Agustino.

Menurutnya, mengubah kawasan niaga menjadi kawasan wisata tidak mudah. Perilaku masyarakat akan berubah, dari mudah parkir menjadi kesulitan, pola ekonomi akan berubah, lalu lintas akan berubah, dan beragam perubahan lainnya.

Di lokasi tersebut, tidak hanya ada pedagang kuliner. Banyak pelaku usaha dan jasa lain seperti bengkel mobil dan motor, toko besi, gerabah, elektronik, pedagang pakaian, alat olahraga, hingga yang lainnya.

"Tentu tidak asal saja merubah konsep suatu jalan menjadi city walk, apalagi tanpa kantong parkir yang jelas," kata Agustino.

Baca juga: Ganjil Genap Belum Jadi Diterapkan, Malioboro Padat Pengunjung

Pihaknya khawatir jika kawasan tersebut sudah menjadi city walk, usaha perdagangan di Jalan Ahmad Yani akan mati total.

Agustino mencontohkan Jalan Teri yang pernah dirubah konsepnya menjadi kawasan city walk sebagai pusat kuliner.

"Dalam sekejap Jalan itu menjadi Kota mati. Hanya berdiri gerbang besar putih dan paving block jadi saksi sejarah," ungkap Agustino.

Menurut Agustino, perubahan atau pembangunan memang baik. Asalkan dilandasi konsep dan berbagai kajian yang matang.

"Sekali lagi perubahan tidaklah buruk, hanya saja perubahan yang dilakukan tanpa kejelasan konsep dan mimpi semata, dengan mengatasnamakan pembangunan hanya akan menciderai penghuninya," sambung Agustino.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com