BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 40 modul fish apartement satu per satu dibawa ke tengah laut oleh sejumlah warga di Pantai Cacalan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021).
Setelah tiba di titik yang ditentukan, fish apartement ditenggelamkan di kedalaman 9 meter.
Di bawah laut sudah ada penyelam yang merakit dan mengikat fish apartement ini agar tak hilang terbawa arus laut.
Baca juga: Upaya Konservasi Anggrek Pensil, Tanaman Langka di Bangka Belitung
Pemasangan ini merupakan bagian dari upaya menjaga ekosistem laut oleh warga sekitar Pantai Cacalan.
Selain itu untuk mengembalikan biota laut di sekitar Pantai Cacalan yang kini habitatnya sudah rusak.
"Untuk konservasi bagaimana caranya mengembalikan populasi ikan karena terumbu karang banyak rusak," kata Ketua Pokmas Wisata Pantai Cacalan, Arif Musidi, Sabtu.
Ia mengatakan terumbu karang dan ekosistem bawah laut di sekitar perairan Pantai Cacalan rusak.
Baca juga: Bom Ikan Meledak, Mat Sodiq dan anaknya Tewas Tertimpa Bangunan, Belasan Rumah Warga Ikut Rusak
Musababnya yakni penangkapan ikan menggunakan bom ikan atau bondet dan potas.
"Banyak yang merusak terumbu karang. Jadi fish apartement ini juga menjadi terumbu karang buatan untuk berkumpulnya ikan dan berbiak," kata dia.
Sejak 2016, Pantai Cacalan dikenal sebagai salah satu obyek wisata bahari di Banyuwangi.
Sebelumnya tempat ini menjadi tempat para nelayan berkumpul. Namun abrasi dan kerusakan lingkungan membuat para nelayan pergi dan meninggal tempat ini.
Warga setempat bersama nelayan kemudian berusaha melakukan konservasi di tempat ini.
Misalnya membangun tanggul penahan ombak dan menamam pohon penahan abrasi.
Baca juga: Menyelami Bangsring Underwater, Dulu Rusak karena Bom Ikan, Kini Tawarkan Surga Bawah Laut
Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudera mengatakan Pantai Cacalan dulunya tempat untuk menangkap ikan menggunakan potas.
Hal ini membuat ekosistem dan biota laut rusak, sehingga fish apartement diharapkan mengembalikan ikan-ikan tersebut ke Pantai Cacalan.
"Rumah ikan ini untuk penyelamatan sumber daya ikan. Ini dulu orang nangkap ikan menggunakan potas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.