YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Sanggrahan, Pathuk, Kota Yogyakarta merupakan sentra industri bakpia rumahan.
Salah satu makanan khas dari Yogyakarta ini dibuat di rumah-rumah yang berada di gang-gang.
Belasan hingga puluhan perajin bakpia rumahan tersebar di area ini.
Para perajin membuat bakpia di rumah-rumah memanfaatkan garasi rumah bahkan ada yang berada di ruang tamu rumah.
Baca juga: Saatnya Ekonomi Surabaya Bangkit, Jangan Sampai Pedagang Tidak Boleh Jualan
Kawasan padat penduduk dengan gang kecil ini, di setiap rumahnya terpampang papan nama merek dagang bakpia masing-masing.
Ketika memasuki gang ini wangi bakpia panggang semerbak di sekitar rumah-rumah perajin.
Bau kulit bakpia terpanggang dengan kacang ijo di dalamnya seolah menjadi pengharum gang ini.
Setiap rumah memiliki jumlah perajin berbeda beda, perajin membuat bakpia satu persatu ada yang bertugas menyelimuti isi bakpia dengan kulit.
Ada juga yang bertugas memanggang bakpia hingga matang.
Setelah bakpia matang, bakpia dibungkus menggunakan kardus-kardus. Tiap kardus memiliki kapasitas bervariasi mulai dari isi 10 bakpia hingga 22 bakpia.
Para perajin menitipkan bakpia hasil buatannya di toko oleh-oleh yang ada di sekitar Sanggrahan, Pathuk, Kota Yogyakarta. Tepatnya di sekitar Jalan Letjend Suprapto, Kota Yogyakarta.
Cara berjualan dengan menitipkan ke toko oleh-oleh awalnya menjadi andalan para perajin untuk memasarkan produknya.