Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Adat Tolak Pembangunan Waduk Lambo hingga Tutup Kantor Desa, Begini Respons Camat

Kompas.com - 25/09/2021, 12:59 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Masyarat adat di Desa Laboleba menutup kantor desa sebagai bentuk penolakan terhadap lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kecamatan Asesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Menanggapi penutupan itu, Camat Asesa, Oscar Sina, mengakui bahwa penutupan kantor Desa Laboleba oleh sejumlah warga itu merupakan dampak ketidakpuasan lantaran proses identifikasi lahan di lokasi tetap berlanjut. 

Menurut Oscar, kepala desa sempat melaporkan aksi warga ke polisi pada Jumat (24/9/2021) namun akhirnya dibatalkan. 

Baca juga: Buntut Penolakan Waduk Lambo, Masyarakat Adat Menutup Kantor Desa

“Dalam perjalanan kita diskusi dengan pihak kepolisian untuk tidak perlu diproses,” jelas Oscar kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat malam.

Oscar menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika tim dari pelaksana hendak melakukan pemetaan ulang untuk memastikan hasil pengukuran Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

Dari hasil pengukuran itu akan dilakukan desain lokasi sekaligus appraisal untuk memotret kembali hasil penilaian BPN. 

Tim appraisal kemudian mulai turun ke lapangan dan melakukan pemancangan papan proyek. Artinya, rencana pembangunan waduk tersebut telah diketahui oleh warga. 

“Kita berpikir, semua berjalan aman. Saya diskusi dengan kepala daerah dan kapolres. Dari mereka arahkan, kalau tidak ada persoalan, silahkan lanjut. Kalau ada, didiskusikan. Pokoknya kita berjalan sesuai tugas kita. Kalau ukur ya ukur. Kalau mau diskusi, ya ada ruang lain,” jelas dia.

Baca juga: Masyarakat Adat Adang Petugas dan Aparat yang Hendak Ukur Lahan Pembangunan Waduk Lambo di Nagekeo

Oscar mengaku ikut turun langsung ke lapangan dan mensosialisasikan ke warga demi memperlancar proyek strategis nasional tersebut. 

Namun, menurut Oscar, tiga hari berselang setelah pemancangan papan proyek, terdapat sejumlah warga yang berupaya menghalang-halangi petugas di lapangan. 

Ia pun membantah tudingan pihaknya membongkar paksa.

Oscar mengatakan, petugas yang datang ke lokasi hanya mengukur demi memastikan hak-hak warga tetap terjaga. 

Sementara aparat Brimob yang diturunkan ke lapangan juga dikerahkan agar pengerjaan pengukuran oleh tim appraisal itu tidak terganggu. 

"Terkesan ada bentrok, tapi sebenarnya supaya mereka jangan sampai menyentuh petugas. Jangan sampai mereka kena pidana," tuturnya.

Oscar menuturkan bahwa pihaknya tetap menggunakan pendekatan yang baik kepada warga.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com