Apalagi, tambah Sukarman, panen raya jagung khususnya di sejumlah sentra jagung di Pulau Jawa masih lama.
Lahan jagung yang luas di Pulau Jawa, kata Sukarman, berada di area pertanian tadah hujan di wilayah pegunungan.
Petani jagung di wilayah itu, ujarnya, akan memulai bercocok tanam ketika musim hujan tiba. Jika musim hujan tiba di bulan Desember, maka panen raya akan terjadi di bulan Maret 2022.
"Kalau datangnya musim hujan di bulan Desember, berarti panen raya akan terjadi 5 atau 6 bulan lagi," katanya.
Baca juga: Harga Jagung di Pasaran Turun Jadi Rp 5.300 Per Kg, Peternak Blitar: Dampak Realisasi Janji Jokowi
Karenanya, tambah Sukarman, para peternak mengharapkan secepat mungkin kepastian bantuan 30.000 ton jagung itu segera diumumkan pemerintah.
"Memang kami dengar sudah ada ratas (rapat terbatas) membahas itu, melibatkan Bulog dan Kapolri. Tapi itu baru kabar tidak resmi," ujarnya.
Sukarman kembali menyatakan keraguannya pada klaim Kementan tentang surplus stok jagung nasional sebanyak 2,37 ton.
Peternak tidak mempermasalahkan jika diperlukan impor jagung untuk memastikan ketersediaan stok jagung nasional bagi peternak.
Namun, ujar Sukarman, peternak saat ini memerlukan solusi cepat mengatasi masalah mereka.
"Kalau tidak, peternakan ayam petelur akan terus gulung tikar dan kalau kita bicara Blitar saja, ini mengancam nafkah bagi ribuan tenaga kerja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.