Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten, Ganjar Pranowo dan Airlangga Kompak Pakai Batik

Kompas.com - 24/09/2021, 18:46 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Menurut Jarot, setiap ojol mendapat jatah 10 paket. Satu paket berisi 10 biji apem yang dibagikan kepada masyarakat.

"Panitia menyiapkan 1.000 paket apem dibagi menjadi 100 driver. Apem kita bagikan masyarakat di wilayah Jatinom dan area Klaten Kota," kata dia.

Jarot mengaku senang ojek online dilibatkan dalam pembagian apem dalam tradisi Yaa Qowiyyu Kiai Ageng Gribig.

Adapun teknis pembagian apem tradisi Yaa Qowiyyu Kiai Ageng Gribig dilakukan secara door to door atau mendatangi rumah ke rumah warga.

"Kita door to door untuk membagikan apem. Jadi dari kami membawa paket disampaikan ke warga sekitar rumah ke rumah," ungkap Jarot.

Sekretaris Pengelola Pelestari Peninggalan Kiai Ageng Gribig (P3KAG) Jatinom KRT Moh Daryanta Rekso Budoyo mengatakan, rangkaian kegiatan tradisi Yaa Qowiyyu Kiai Ageng Gribig diawali dengan zikir, tahlil, dan doa bersama untuk Indonesia.

Kemudian sebagai puncak acara tradisi Yaa Qowiyyu Kiai Ageng Gribig ditandai dengan pembagian kue apem kepada warga.

"Membagikan/andum kue apem sebagai tetenger atau penanda pelaksanaan Saparan Ya Qowiyyu tahun 2021 masehi/1955 Alip. Dan masih dalam situasi pandemi dilaksanakan secara terbatas dan sederhana," kata dia.

Daryanto menerangkan Yaa Qowiyyu merupakan sebuah tradisi yang telah berlangsung lama. Tepatnya empat abada lalu yang terus dilestarikan masyarakat khususnya yang tinggal di Kampung Jatinom.

"Yaa Qowiyyu diambil dari doa Kiai Ageng Gribig seorang ulama besar penyebar agama Islam di Jawa Tengah," kata Daryanto.

Peringatan Yaa Qowiyyu sarat dengan pesan spiritual dan sosial kemasyarakatan.

Ditandai dengan menyebarkan apem, sebuah kue bundar yang terbuat dari tepung beras dengan potongan kepala di tengahnya.

"Kata apem diambil dari bahada Arab "afwun" yang bermakna ampunan atau "Al Afwu". Tujuannya adalah agar masyarakat selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta Rabb Allah SWT. Bentuknya yang bulat itu juga memiliki makkna agar masyarakat saling bersatu dan tida terpecah belah," terang dia.

Terkait kedatangan Menko Perkeonomian Airlangga dalam acara Yaa Qowiyyu, kata dia, Airlangga merupakan keturunan dari Kiai Ageng Gribig.

Dari kecil, terang Daryanto, Airlangga selalu diajak berziarah bersama keluarganya ke makam Kiai Ageng Gribig di Jatinom.

"Tahun lalu sempat terhenti karena pembatasan dampak pandemi Covid-19," ungkap Daryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com