Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diketahui Warga Jakarta soal Ganjil Genap Puncak Bogor "Weekend" Ini

Kompas.com - 24/09/2021, 16:25 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, memutuskan untuk melanjutkan uji coba ganjil genap di kawasan Puncak dan Sentul mulai Jumat 24 sampai 26 September 2021.

Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, uji coba pengendalian arus lalu lintas berbasis nomor polisi ganjil genap ini berlaku bagi kendaraan roda dua dan empat.

"Betul, tetap berlanjut uji cobanya (ganjil genap," kata Harun kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Polisi Klaim Ganjil Genap di Puncak Bogor Kurangi Mobilitas Kendaraan 20-25 Persen

Aturan ganjil genap ini dilakukan untuk menekan volume kendaraan atau mobilitas warga di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Untuk pelaksanaan lokasi dan aturan ganjil genap masih sama dengan sebelumnya, yakni ada 8 titik pemeriksaan atau check point.

Harun menyebutkan, enam titik di Puncak Bogor dan dua titik di kawasan Sentul.

Kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya yang berpelat nomor ganjil atau genap sesuai tanggal pada hari itu.

Baca juga: Lebak Akan Berlakukan Kebijakan Ganjil Genap di Jalur Menuju Tempat Wisata

Sementara bagi kendaraan yang pelat nomornya tidak sesuai tanggal pada hari tersebut akan diputar balik oleh petugas yang berjaga di pos pemeriksaan.

"Iya masih sama, personel juga tetap sama, bahkan kemarin sudah cukup banyak," jelasnya.

Sejauh ini, Harun menambahkan, pihaknya masih terus berkoodinasi dengan jajaran kepolisian daerah lainnya terkait pengaturan lalu lintas ganjil genap di perbatasan seperti Kota Bogor dan Cianjur.

Baca juga: Dinilai Efektif Tekan Jumlah Kendaraan, Ganjil Genap di Puncak Cianjur Akan Diberlakukan Setiap Akhir Pekan

"Semuanya masih kami libatkan pada pekan ini, kita tetap koordinasi dengan polres lainnya yang berbatasan langsung dengan wilayah mereka juga," ujarnya.

"Diharapkan dengan pemberlakuan ganjil genap ini, masyarakat dapat mematuhi aturan-aturan agar berjalan dengan aman dan kondusif," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Satlantas juga akan terus memantau peningkatan arus kendaraan yang naik atas Puncak atau kendaraan dari Jakarta.

Baca juga: Berlaku Besok, Ini Jadwal dan Lokasi Ganjil Genap di Kawasan Wisata Sanur dan Kuta

 

Rekayasa lalu lintas one way ke arah Jakarta

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata menegaskan, pihaknya akan mengkombinasikan ganjil genap dengan pola rekayasa lalu lintas satu arah atau one way ke bawah atau arah Jakarta.

Namun, durasi pemberlakuan one way tersebut tentunya bersifat situasional.

"Selalu (dikombinasikan dengan one way), artinya ganjil genap ini tidak menghapus one way," ucap Dicky.

Baca juga: Investasi Fiktif Guru Madrasah Tipu Ratusan Warga Bogor hingga Rp 23 Miliar

Penerapan sistem satu arah keluar Jalur Puncak itu dilakukan untuk memecah kepadatan volume kendaraan yang naik dan turun.

Ia menyampaikan, sistem satu arah ini hanya untuk kendaraan turun atau dari arah Puncak menuju Jakarta

Sedangkan untuk kendaraan menuju atas atau Puncak dihentikan sementara di Exit GT Ciawi atau sekitaran Pospol Simpang Gadog.

Dengan demikian, nantinya bagi kendaraan yang hendak naik harus menunggu sistem one way selesai atau diberlakukannya kembali ganjil genap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com