Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Raperda Perlindungan Guru Non-PNS, Begini Tanggapan PGRI Magetan

Kompas.com - 24/09/2021, 16:16 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.comPersatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menyambut baik rancangan peraturan daerah (raperda) perlindungan guru non-pegawai negeri sipil (PNS) yang sedang disusun DPRD Magetan.

Ketua PGRI Magetan Sundarto mengatakan, raperda itu diharapkan bisa mendongkrak pendapatan ribuan guru honorer di Magetan.

Baca juga: Baru 25 Persen Lansia Divaksin Covid-19, Pemkab Magetan Gencarkan Vaksinasi di Desa

“Raperda ini diharapkan akan mengurai nasib guru honorer yang puluhan tahun bekerja honor mereka sangat di bawah layak antara Rp 200.000 sampai Rp 500.000,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/9/2021).

Sundarto menambahkan, honor guru non-PNS di Magetan masih jauh di bawah upah minimum kabupaten (UMK) yang ditetapkan pemerintah daerah.

Meski belum mendapat kesempatan menjadi PNS, setidaknya kontrak kerja guru honorer disesuaikan dengan kontrak daerah.

“Kalau negara belum memberikan formasi untuk mereka, paling tidak kontrak bekerja disesuaikan dengan kontrak daerah sehingga setidaknya layak untuk penghidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Raperda antisipasi tsunami pensiun guru

Sundarto berharap raperda perlindungan guru non-PNS itu juga mampu mengantisipasi gelombang tsunami pensiun guru di Magetan pada 2024.

Menurutnya, terdapat ribuan guru di Magetan yang memasuki masa pensiun pada 2024. Kebutuhan guru pada 2024, katanya, mencapai lebih dari 1.500 guru.

“Tahun 2024 itu kebutuhan guru akan lebih dari 1.500 karena banyak yang memasuki masa pensiun,” katanya.

Sebelumnya, DPRD Kabupaten Magetan menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) perlindungan guru non-PNS.

Baca juga: Masih Ada Guru Honorer Terima Rp 200.000 Sebulan, DPRD Magetan Siapkan Raperda Perlindungan Guru

 

Raperda inisiatif DPRD Magetan terkait perlindungan guru non-PNS untuk meningkatkan taraf hidup guru, mengingat honor mereka masih banyak yang berada di bawah UMK.

Guru honorer yang memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun mendapatkan gaji sekitar Rp 750.000 per bulan. Sementara honor untuk untuk guru honorer di bawah 15 tahun sekitar Rp 200.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com