Meski demikian, Habib Ali menyatakan, dirinya tidak menginginkan ketika masyarakat sampai terdampak dan kehilangan mata pencarian.
"Saya tidak ingin kejadian seperti di tempat lain terulang lagi. Saya tegaskan tidak ada penggusuran, tetapi yang ada penataan," kata Habib Ali.
Baca juga: DPRD Kota Tegal Minta Ratusan Warga yang Tolak Vaksin Tetap Diberi Bansos Beras 20 Kg
Sementara itu, berdasarkan video desain yang dirilis DPUPR, kawasan Jalan Ahmad Yani akan ditata menjadi kawasan city walk seperti di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Ruas jalan yang semula dua arah akan dijadikan searah. Sementara trotoar bagi pejalan kaki akan dilebarkan.
Di sepanjang trotoar tersebut juga akan disediakan tempat untuk para pedagang kuliner yang menggunakan food truck.
Sedangkan food truck sendiri masih menjadi penolakan bagi PKL karena dinilai akan memberatkan.
Kepala DPUPR Sugiyanto yang juga Pejabat Pembuat Komitmen proyek "Malioboro" belum bisa dimintai tanggapannya.
Pesan singkat dan panggilan telepon dari Kompas.com belum direspons. Adapun saat didatangi ke Kantor DPUPR, Sugiyanto diketahui sedang dinas luar kota.
Sebelumnya diberitakan, proyek revitalisasi Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Jawa Tengah, menjadi kawasan city walk seperti di Malioboro Yogyakarta menuai penolakan dari pedagang kaki lima (PKL) dan mahasiswa.
Pada hari pertama pelaksanaan pekerjaan fisik, Kamis (16/9/2021), puluhan PKL bersama mahasiswa harus menghentikan paksa pekerja kontraktor yang mulai membongkar trotoar. Alasan mereka, proyek tersebut tanpa melalui studi kelayakan dan sosialisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.