KOMPAS.com - Dua kelompok remaja putri di Nunukan, Kalimantan Utara, terlibat bentrok.
Sebelum terjadi tawuran antarkelompok, peristiwa itu didahului dengan duel satu lawan satu antara dua pihak yang mulanya bercekcok, yakni T (18) dan E (18).
Keduanya masih berstatus sebagai siswa SMA di Nunukan.
Akibat perkelahian itu T dan E mengalami sejumlah luka, seperti cakaran kuku dan luka tergores aspal.
Kepala Kepolisian Sektor Nunukan Kota Iptu Supangat mengatakan, pertikaian tersebut dipicu dari unggahan yang diduga mengandung hinaan di media sosial.
Baca juga: Unggahan di Medsos Berujung Tawuran, Sejumlah Remaja Putri Diamankan Polisi
"Kejadiannya kemarin malam sekitar pukul 21.00 Wita di Jalan Lingkar Nunukan Selatan, sebuah lokasi yang memang sepi dari orang lalu lalang. Salah satu pihak mengejek pihak lawan dengan kata ‘nenek’, akhirnya pecahlah perkelahian itu," jelasnya, Kamis (23/9/2021).
Saat diperiksa polisi, T dan E mengakui bahwa mereka membawa sejumlah orang saat janjian bertemu.
T mengajak tujuh orang teman, sedangkan E membawa sekitar 20 kawannya. Di dalam kelompok yang terlibat pertikaian itu terdapat juga sejumlah wanita dewasa.
"Sebenarnya masalah perselisihan mereka sudah pernah terjadi dulu, tapi tidak sampai berujung pada kekerasan. Kali ini, masalah meruncing ketika ada anggota dari salah satu kubu menyeberang masuk ke kubu lawan dan menjadi provokator. Kita sudah amankan semuanya dan kita masih meminta keterangan," ujarnya.
Baca juga: Jadi Tersangka, 5 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Borobudur Tidak Ditahan, Ini Alasannya