Kalau pun ada yang masih menanam jagung, tambahnya, banyak yang sudah menjalin kemitraan dengan pabrik pakan ternak sehingga hasil panen tidak mengalir ke pasaran.
Terkait dengan klaim Kementan, Suryono menduga angka stok jagung itu didasarkan pada data luasan lahan pertanian dalam program tanaman pangan termasuk jagung yang ada di Dirjen Tanaman Pangan.
"Kementan sepertinya menghitung dari data petani atau kelompok tani yang menjadi sasaran bantuan dan subsidi dalam program tanaman pangan. Validitas datanya lemah karena subsidi pupuk untuk tanaman jagung belum tentu digunakan untuk tanaman jagung," ujarnya.
Kelangkaan dan mahalnya jagung di pasaran, menurut Suryono, diduga karena adanya campur tangan spekulan.
Para spekulan, jelasnya, bekerja dengan modus klasik yaitu membeli jagung sebanyak mungkin dari petani pada musim panen raya dengan harga murah.
Dengan dukungan finansial yang kuat, ujarnya, spekulan mampu menyimpan jagung untuk waktu yang lama sehingga memiliki keleluasaan memainkan harga pasaran.
"Apakah para spekulan ini pelakunya beririsan dengan pabrik pakan atau pun integrator kami tidak tahu. Tapi kalau ada kemitraan dalam hal pasokan jagung sangat mungkin," ujarnya.
Baca juga: Kementan Sediakan 1.000 Ton Jagung, Peternak di Blitar Masih Tunggu Kepastian Janji Presiden
Suryono maupun Sukarman meminta pemerintah mengambil kebijakan yang konstruktif guna mengatasi masalah jagung bagi peternak yang terus berulang.
"Bulog seharusnya dapat berperan penting dalam menjamin adanya buffer stock jagung untuk menangkal permainan harga oleh spekulan pasar," ujar Suryono.
Ketika panen raya jagung, ujarnya, Bulog menyerap hasil panen petani dengan harga wajar.
Namun, Bulog tidak akan dapat bekerja jika tidak ada penugasan dari pemerintah.
Harga jagung menjadi perhatian Presiden Jokowi setelah insiden peternak bernama Suroto membentangkan poster ke arahnya saat berkunjung ke Kota Blitar pada 7 September lalu.
Suroto membentangkan poster bertuliskan "Pak Jokowi Tolong Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar. Telur Murah".
Baca juga: BPCB Jatim Survei Ekskavasi Struktur Bata Kuno di Belakang Rumah Sakit Kota Blitar
Akibat aksinya, Suroto digelandang ke Kantor Polres Blitar untuk diperiksa. Sepekan kemudian, Suroto bersama Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun dan Sukarman diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan Rabu (15/9/2021).
Mereka mewakili peternak ayam petelur Blitar dengan kepemilikan ayam di bawah 20.000 ekor yang dikategorikan sebagai peternak kecil atau peternak rakyat.
Sementara, Kabupaten Blitar sendiri merupakan pemasok telur terbesar di tingkat nasional dengan produktivitas antara 1.000 hingga 1.200 ton telur per hari dan kebutuhan jagung per hari antara 1.000 hingga 1.500 ton.
Terdapat lebih dari 5.000 peternak di Blitar dengan total populasi ayam antara 20 hingga 25 juta ekor, meskipun data BPS menyebutkan bahwa total peternak ayam petelur di Blitar hanya 4.300 orang.
Dari jumlah itu, sekitar 80 persen tergolong sebagai peternak rakyat dengan kepemilikan ayam di bawah 20.000 ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.