KOMPAS.com - Seorang anggota TNI gugur saat mengamankan proses evakuasi jenazah Suster Gabriela Maelani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9/2021).
Prajurit TNI itu bernama Pratu Ida Bagus Putu. Dia gugur setelah terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasa kehilangan atas gugurnya Pratu Ida Bagus.
Tahun lalu, Pratu Ida sempat membantu tim TRC BPBD DIY dalam menangani Covid-19.
Baca juga: Pratu Ida Bagus Putu Gugur Ditembak KKB di Papua, Sempat Bawa Ribuan Masker untuk Dibagikan
Komandan TRC BPBD DIY Pristiawan Wahyu Buntoro menceritakan, sebelum Pratu Ida berangkat tugas ke Papua pada Oktober 2020, timnya sempat menitipkan ribuan masker untuk dibagikan kepada masyarakat di sana.
“Kaget banget karena kan kami masih sering komunikasi juga kita sering lah komunikasi. Waktu itu sebelum berangkat kami menitip masker untuk dibagikan di tempat tugasnya sana, kita ikut sedih,” ujarnya, Rabu (22/9/2021).
Pria yang kerap disapa Pris itu mengenang, Pratu Ida adalah sosok yang bersemangat dalam menjalani tugas bersama TRC BPBD DIY.
"Sedang semangat-semangatnya saat tugas di sini dan sempat menginap di sini juga (BPBD DIY)," ucapnya.
Baca juga: Kontak Senjata Saat Proses Evakuasi Jasad Suster Gabriela, Pratu Ida Bagus Putu Gugur Ditembak KKB
Pris menjelaskan, kala itu ada beberapa anggota TNI yang ditugaskan membantu BPBD DIY dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Tim dekontaminasi khusus berperan untuk melakukan dekontaminasi yang mana di dalamnya terdapat pasien Covid-19.
Waktu itu, kenang Pris, Pratu Ida Bagus bersinggungan langsung dengan pasien Covid-19.
Sedangkan, tim dekontaminasi zona bertugas untuk melakukan dekontaminasi di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Selain itu, Ida Bagus juga juga sempat membantu tim pemakaman jenazah Covid-19. Itu berlangsung pada Oktober 2020.
“Saat ikut di tim terakhir itu juga ikut memakamkan juga. Jadi ada tim dari TNI yang diperbantukan selama dua minggu. Tim itu setiap dua minggu sekali ganti, Ida Bagus sempat bertugas pada bulan Juni, lalu pada Oktober kembali lagi bertugas,” ungkapnya.
Baca juga: Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Saat Jaga Proses Evakuasi Jenazah Suster Gabriela di Kiwirok
Pris menuturkan, Pratu Ida Bagus sempat berpamitan kepada seluruh personel BPBD DIY di akhir tugasnya.
Dalam perjumpaan terakhir pada Oktober 2020, Pratu Ida sempat makan bersama tim TRC BPBD DIY.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.