Tukak lambung merupakan rasa sakit yang muncul karena adanya luka di lapisan perut, tepatnya di bagian lambung dan usus kecil.
Gangguan kesehatan ini terjadi ketika lapisan tebal lendir yang melindungi perut dari cairan pencernaan berkurang.
Akibatnya, cairan asam di pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi lambung dan menyebabkan luka.
Tukak lambung bisa terjadi karena dua hal berikut: infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
Baca juga: Maling Ini Tak Bisa Turun dari Atap, Akhirnya Minta Polisi Bantu Turun Pakai Tangga
Selain itu, kondisi yang dikenal sebagai sindrom Zollinger-Ellison dapat menyebabkan tukak lambung dan usus dengan meningkatkan produksi asam tubuh.
Gejala yang paling umum adalah sensasi terbakar atau nyeri di tengah perut, tepatnya di antara dada dan pusar.
Biasanya, rasa sakit akan semakin hebat saat perut kosong, dan bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Tanda dan gejala tukak lambung lainnya meliputi: nyeri tumpul di perut, penurunan berat badan, hilangnya nafsu makan karena kesakitan, mual atau muntah, kembung, merasa mudah kenyang, muncul sensasi terbakar di dada.
Baca juga: Kisah Polisi Bantu Seorang Ibu Melahirkan di Dalam Mobil Dinas...
Biasanya, tukak lambung dapat diatasi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti: mengontrol berat badan hindari makanan pemicu apa pun, seperti kopi, cokelat, tomat, makanan berlemak, atau makanan pedas, konsumsi makanan kecil dan makan malam 3-4 jam sebelum tidur, berhenti merokok, kurangi konsumsi alkohol.
Tukak lambung juga bisa diatasi dengan pemberian obat penekat asam.
Jika disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, dokter biasanya akan meresepkan antibitoik.
Dalam kasus parah, tukak lambung juga harus diatasi dengan operasi atau pembedahan. Pembedahan biasanya hanya diperlukan jika terjadi komplikasi tukak lambung, seperti perdarahan hebat atau lubang (perforasi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.