Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Pekanbaru Perketat Prokes Cegah Klaster PTM, Usai Satu Guru Positif Covid-19

Kompas.com - 23/09/2021, 11:01 WIB
Citra Indriani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, memastikan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat tetap berjalan saat pembelajaran tatap muka di sekolah di Pekanbaru.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut, ada tim dari dinas yang mengawasi saat pembelajaran berlangsung. 

Selain itu, pihak sekolah juga diminta mengirimkan jurnal ke Disdik untuk membuat laporan kegiatan belajar mengajar sesuai prokes. 

Baca juga: Satu Guru Positif Covid-19, PTM Satu SMP di Pekanbaru Langsung Dihentikan

"Dari data (kita) yang kena (positif Covid-19) kan baru satu guru. Artinya kalau di sampling, ini sangat kecil sekali. Kita kan tidak tahu, kena di sekolah atau terpapar dari luar," ujar Ismardi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Ia memastikan, untuk siswa sejauh ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak sekolah tatap muka dimulai.

Pihaknya mengklaim, prokes yang diterapkan saat pembelajaran tatap muka di Pekanbaru, jauh lebih ketat dibandingkan dengan aturan yang dibuat oleh pusat. 

Baca juga: Pekanbaru PPKM Level 2, Mal Diizinkan Beroperasi hingga Pukul 9 Malam

Dua guru awasi 1 kelas

Seperti ada dua guru yang mengawasi di setiap rombongan belajar. Dua guru ini mengawasi di dalam dan luar kelas. 

"Kemudian di SOP pusat itu hand sanitizer itu hanya diluar. Tapi, kalau kita sampai ke kelas disiapkan. Dan tidak ada kesempatan anak untuk ke meja lain, karena diawasi guru," pungkas Ismardi.

Sebagaimana diberitakan, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menghentikan sementara belajar tatap muka di SMP Negeri 44 Pekanbaru.

Pasalnya, salah seorang guru terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan, aktivitas belajar tatap muka dihentikan selama tiga hari.

 

Tim Satgas Covid-19 Pekanbaru langsung melakukan sterilisasi lingkungan dengan penyemprotan cairan disinfektan.

"Ada satu guru terkonfirmasi positif Covid-19 di SMPN 44. Sekolah kita hentikan selama tiga hari," ujar Ismardi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Menurutnya, aktifitas di sekolah dapat dilakukan kembali di hari keempat pasca ditemukannya guru yang terpapar Covid-19.

"Jadi,  setelah tiga hari proses sterilisasi sekolah, anak-anak bisa beraktivitas di sekolah," terangnya.

Ismardi memastikan bahwa sampai saat ini belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia menegaskan bahwa seluruh sekolah mesti menjaga protokol kesehatan secara ketat.

"Mereka harus melaksanakan belajar tatap muka terbatas sesuai dengan SOP protokol kesehatan. Guru juga diminta untuk mengawasi siswa di dalam dan luar kelas," jelas Ismardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com