Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orangtua dari Siswa Positif Covid-19 Tolak Anaknya Jalani Isolasi Terpusat, Bupati Purbalingga: Akan Dijemput

Kompas.com - 23/09/2021, 10:04 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Sejumlah wali murid di SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah menolak anaknya menjalani isolasi terpusat.

Dari 90 siswa yang positif rapid antigen, hanya 60 siswa yang bersedia menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah sejak Selasa (21/9/2021).

Hal tersebut diungkapkan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat meninjau lokasi SMPN 4 Mrebet, Rabu (22/9/2021).

“Jadi dari 90 (siswa SMPN 4 Mrebet) ini ternyata ada 30 yang belum melakukan isolasi terpusat, mungkin orang tuanya belum memperbolehkan,” kata Dyah melalui rilis tertulis.

Baca juga: Ganjar Pranowo Soroti Klaster PTM Purbalingga: yang Tidak Lapor, Bubarkan!

Dyah menegaskan, 30 siswa yang belum berkenan untuk melakukan isolasi terpusat akan dijemput oleh petugas medis.

“Ini yang nanti akan kita jemput bola ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Dyah menjelaskan, selain isolasi, seluruh siswa yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 hasil rapid antigen akan dites ulang menggunakan metode PCR.

“Jadi kalau yang awal baru rapid antigen, kita lakukan PCR ulang yang akurasinya memang lebih tinggi,” terangnya.

Baca juga: 90 Siswa di Purbalingga Positif Covid-19, Ganjar Pranowo: Segera Lakukan Tracing

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah terkonfirmasi positif Covid-19.

Hasil tersebut diketahui pasca dilakukannya tes rapid antigen massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Senin (20/9/2021).

Para siswa tersebut diminta untuk menjalani isolasi terpusat di gedung sekolahnya mulai Selasa (21/9/2021).

Dyah meminta kepada seluruh wali murid untuk memercayakan putra-putri mereka kepada mekanisme tim Satgas Covid-19 di SMPN 4 Mrebet Purbalingga.

Dia menjamin semua logistik dan kebutuhan untuk menunjang kesehatan siswa akan dipenuhi oleh petugas medis di lokasi isolasi.

“Tidak perlu khawatir, anak-anaknya mendapat pemantauan yang ketat dari petugas medis. Jadi untuk sementara tidak boleh dijenguk sampai betul-betul sehat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com