Ia baru mengetahui sang istri terluka saat keponakannya menemukan ceceran darah di dalam rumah ketika akan mengunci pintu.
"Baru pada tahu istri saya terluka sangat parah, setelah pukul 04.00 wita, awalnya semua mengira hanya saya yang luka, seperti pikiran saya," kata Masnun.
Namun ia bersyukur sang cucu selamat.
"Saya bersyukur dia tidak ada niatan menusuk cucu saya, tapi dia menusuk istri saya sampai meninggal dan saya tidak tahu karena langsung mengejarnya," tambah Masnun sedih.
Baca juga: Gara-gara Tersinggung, Adik Nekat Bunuh Kakak Kandung
Anggi Aulia (22), anak kandung korban sekaligus keponakan pelaku mengaku sang paman sudah beberapa kali berulah.
Bahkan ia mengaku sudah beberapa kali dikejar-kejar menggunakan pisau oleh pelaku.
Anggi mengaku khawatir sang paman nekat melukai dirinya dan keluarga. Bahkan ia sempat akan melaporkan sang paman ke polisi.
Namun niat tersebut dilarang oleh keluarga besarnya.
Baca juga: Demi Selamatkan Ibu yang Dicekik, Adik Bunuh Kakak Kandung
"Saya mau melaporkannya saja, karena dia suka aneh, tiba-tiba marah, mengamuk bahkan mengejar kami pakai pisau, saya pernah dikejar mau dibunuh, tapi semua melarang saya, sekarang sudah seperti ini," kata dia kesal.
Ia mengaku tabah saat kekhawatirannya tersebut terbukti. Tangis Anggi pecah saat melihat jenazah ibundanya akan dimakamkan.
Jenazah dimakamkan pada Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 16.15 Wita.
Baca juga: Kronologi Pria Aniaya Istri, Ibu Mertua dan Bunuh Kakak Ipar
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa membenarkan kejadian tersebut.
Dalam kasus tersebut ada dugaan unsur pembunuhan berencana karena pelaku telah menyiapkan pisau yang digunakan untuk membunuh korban.
"Di mana pelaku menyiapkan pisau yang sudah diasah, masuk ke rumah korban dan langsung menikam korban hingga meninggal dunia, motifnya bukan penganiayaan saja tetapi disertai dengan rencana, korban meninggal karena belasan tusukan," kata Kadek Adi.
Baca juga: Mabuk Miras, Pria Ini Bunuh Kakak Kandungnya
Ia juga membenarkan jika pelaku sempat akan diamuk massa hingg akhirnya berhasil diamankan oleh polisi.
"Saat itu situasi sudah sangat agak chaos (kacau) karena sudah banyak warga yang berkumpul, dan pelaku segera diamankan ke Polres Mataram," kata Kadek Adi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.