Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengasah Pisau Jagal Bunuh Adik Ipar di Mataram, Dipicu Sampah, Tikam Korban yang Tidur dengan Cucu

Kompas.com - 23/09/2021, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

Ia baru mengetahui sang istri terluka saat keponakannya menemukan ceceran darah di dalam rumah ketika akan mengunci pintu.

"Baru pada tahu istri saya terluka sangat parah, setelah pukul 04.00 wita, awalnya semua mengira hanya saya yang luka, seperti pikiran saya," kata Masnun.

Namun ia bersyukur sang cucu selamat.

"Saya bersyukur dia tidak ada niatan menusuk cucu saya, tapi dia menusuk istri saya sampai meninggal dan saya tidak tahu karena langsung mengejarnya," tambah Masnun sedih.

Baca juga: Gara-gara Tersinggung, Adik Nekat Bunuh Kakak Kandung

Pelaku sempat akan dilaporkan ke polisi

Anggi Aulia (22), anak kandung korban sekaligus keponakan pelaku mengaku sang paman sudah beberapa kali berulah.

Bahkan ia mengaku sudah beberapa kali dikejar-kejar menggunakan pisau oleh pelaku.

Anggi mengaku khawatir sang paman nekat melukai dirinya dan keluarga. Bahkan ia sempat akan melaporkan sang paman ke polisi.

Namun niat tersebut dilarang oleh keluarga besarnya.

Baca juga: Demi Selamatkan Ibu yang Dicekik, Adik Bunuh Kakak Kandung

"Saya mau melaporkannya saja, karena dia suka aneh, tiba-tiba marah, mengamuk bahkan mengejar kami pakai pisau, saya pernah dikejar mau dibunuh, tapi semua melarang saya, sekarang sudah seperti ini," kata dia kesal.

Ia mengaku tabah saat kekhawatirannya tersebut terbukti. Tangis Anggi pecah saat melihat jenazah ibundanya akan dimakamkan.

Jenazah dimakamkan pada Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 16.15 Wita.

Baca juga: Kronologi Pria Aniaya Istri, Ibu Mertua dan Bunuh Kakak Ipar

Diduga pembunuhan berencana

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa membenarkan kejadian tersebut.

Dalam kasus tersebut ada dugaan unsur pembunuhan berencana karena pelaku telah menyiapkan pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

"Di mana pelaku menyiapkan pisau yang sudah diasah, masuk ke rumah korban dan langsung menikam korban hingga meninggal dunia, motifnya bukan penganiayaan saja tetapi disertai dengan rencana, korban meninggal karena belasan tusukan," kata Kadek Adi.

Baca juga: Mabuk Miras, Pria Ini Bunuh Kakak Kandungnya

Ia juga membenarkan jika pelaku sempat akan diamuk massa hingg akhirnya berhasil diamankan oleh polisi.

"Saat itu situasi sudah sangat agak chaos (kacau) karena sudah banyak warga yang berkumpul, dan pelaku segera diamankan ke Polres Mataram," kata Kadek Adi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com