KOMPAS.com - Fitriah (44), warga Kota Mataram, Nusa Tengga Barat tewas dibunuh secara sadis oleh kakak iparnya, Husnan (45) pada Senin (20/9/2021).
Sehari-hari Husnan dikenal sebagai pengasah pisau jagal yang tinggal di Lingkungan Gubuk Mamben, Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram.
Ia menikam adik iparnya yang tinggal di sebelah rumahnya secara membabi buta hingga korban mendapatkan 15 luka tusukan.
Masnun, kakak pelaku yang juga suami korban bercerita peristiwa tersebut berawal saat Senin sore pelaku datang dan marah-marah karena gelas plastik yang diterbangkan angin jatuh di pekarangan rumahnya.
Saat itu pelaku menuduh korban melakukannya. Mereka pun terlibat cekcok namun berhasil diselesaikan oleh Kepala Lingkungan Mamben.
Masnun menganggap masalah tersebut sudah selesai. Ia memilih mengalah mengangkat sampah tersebut agar kakak kandungnya Husnan tak emosi lagi.
Baca juga: Dendam Selama 10 Tahun, Tukang Asah Pisau Jagal Tikam Adik Ipar hingga Tewas
Senin malam sekitar pukul 23.00 Wita, Masnun dan istrinya, Fitriah serta cucunya tidur di ruang tengah.
Mereka sengaja tak mengunci pintu rumah karena anak mereka, Anggi Aulia (22) masih di luar rumah.
"Karena sudah enggak ada masalah, masuk saya rumah untuk istirahat, tidur. Saya lupa jam berapa, tapi saya tidur di luar di depan televisi, dekat cucu saya, jadi istri saya, cucu di tengah baru saya," tutur Masnun.
Malam itu tiba-tiba pelaku masuk dan menikam perut Fitriah sebanyak 15 kali. Masnun yang terbangun langsung berusaha menyelamatkan istrinya. Ia pun terluka terkena sabetan pisau.
Baca juga: Saya Kira Pembunuh Saudara Saya Ini Sudah Mati, Tahu-tahunya Masih Hidup...
Warga pun mulai berdatangan dan membawa Masnun ke Puskesmas Karang Pule.
Warga juga berhasil mengamankan pelaku yang masih membawa tombak. Pelaku hampir dihakimi oleh massa yang emosi dan berhasil dicegah oleh masyarakat setempat.
Masnun bercerita saat dibawa ke puskesmas, ia tak tahu jika istrinya yang ada di rumah terluka parah dan meninggal dunia.
"Saya dibawa ke Puskesmas Karang Pule, sementara istri saya di dalam rumah, saya tidak tahu kalau dia luka parah, karena saat kejadian kami tertidur dan spontan mengejar pelaku ke luar rumah, saya tahu instri saya meninggal setelah saya dibawa pulang," kata Masnun sedih.