Alasan rendahnya capaian vaksinasi juga disampaikan oleh Dinas Kesehatan Pandeglang.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang Eniyati mengatakan, salah satu faktor vaksinasi di Pandeglang masih rendah karena masih rendahnya pemahaman masyarakat terkait manfaat vaksin Covid-19.
Jika di daerah lain masyarakat yang mencari lokasi vaksinasi, sementara di Pandeglang, kata dia, masih banyak masyarakat yang harus dikejar petugas supaya mau divaksin.
"Beda dengan kabupaten kota (lain), mereka ngejar-ngejar dan nyari-nyari tempat pelayanan vaksin. Kalau di kita kebalikannya, petugas ngejar-ngejar masyarakat untuk bisa divaksin," kata dia.
Eni mengatakan, sejumlah upaya ditempuh oleh pemerintah supaya masyarakat Pandeglang mau divaksin.
Satu di antaranya adalah dengan gencar melakukan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi.
Layanan vaksinasi di Pandeglang, juga kata dia, kini sudah jauh lebih mudah diakses lantaran tersedia gratis di 26 puskesmas, 2 rumah sakit dan 11 klinik swasta.
"Kita juga kini melayani vaksinasi di sekolah, tempat wisata, kecamatan, polres, kejaksaan, polsek, kodim, Yonif 320, koramil, kantor desa hingga door to door ke rumah-rumah," kata dia.
Dengan upaya tersebut, Dinkes menargetkan puskesmas dan polsek di Pandeglang bisa melakukan vaksinasi minimal 150 orang perhari dalam tiga bulan ke depan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa sampai 20 persen," kata dia.
Berdasarkan data Dinkes Pandeglang, baru 179.823 warga Pandeglang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama atau 18,1 persen dari sasaran target 982.497 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.