Abdul Halim, kepala desa, mengatakan bahwa Desa Sekapuk memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai.
Lima kendaraan tersebut adalah Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.
Menurut Abdul Halim, mobil mewah tersebut adalah bagian dari apresiasi pemerintah desa kepada warganya.
"Ini sebagai bukti bahwa warga Desa Sekapuk mampu bangkit dan sukses seperti sekarang," kata Abdul Halim.
Baca juga: Diduga Petirtaan Era Kerajaan Majapahit Ditemukan di Gresik
Halim mengatakan akan terus melakukan pengembangan usaha di Desa Sekapuk karena dari blue print menunjukkan bahwa pembangunan yang sudah dijalankan masih 60 persen.
Beberapa rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi antara lain pembangunan hotel apung berbentuk kapal kargo di pesisir pantai Desa Sekapuk, pembangunan kompleks wisata agropolitan, dan pembangunan gedung serbaguna yang memanfaatkan aset tanah bengkok desa seluas 3 hektar.
"Karena itu, kami sedang mencari pinjaman Rp 100 milliar dari perbankan. Kami yakin pasti bisa bayar. Site plan-nya sudah ada," terang dia.
Baca juga: Susul Lamongan dan Tuban, Gresik Juga Terapkan PPKM Level 1
Bahkan, ia menyebut bahwa konsep wisata Setigi itu out of the box alias tidak umum.
"Konsep wisata Setigi ini out of the box. Di era sekarang, kita memang dituntut berpikir out of the box untuk percepatan pembangunan perekonomian desa, jangan berpikir linier," ujar Khofifah saat itu.
Khofifah berharap usaha yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Sekapuk dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur dalam rangka pengembangan ekonomi perdesaan pasca-pandemi Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Gresik, Peserta Diberi Nasi Krawu dan Otak-otak Bandeng
"Wisata Setigi ini mulanya bekas tambang, daerah kumuh, dan banyak sampah. Sekarang menjadi income bagi masyarakat desa," ucap dia.
Khofifah menginginkan badan usaha milik desa (Bumdes) yang mengelola unit usaha tersebut tidak segera puas dengan apa yang sudah dilakukan.
"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramable, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik," ujar dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.