PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sejumlah kawasan di daerah Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, terkena pemadaman listrik bergilir.
Warga mengeluh, lantaran permukiman mereka terkena jatah mati lampu saat menjelang magrib.
"Mati lampu lagi. Ini yang kedua kalinya, kebetulan kali ini sedang mau magrib," kata Johan, warga Gang Salma, Jalan Fatmawati Dalam, Pangkalpinang, Rabu (22/9/2021).
Kondisi mati lampu juga dikeluhkan warga lainnya yang kebetulan membuka usaha kolam ikan di belakang rumahnya.
Sehari-hari, pasokan listrik diperlukan untuk menghidupkan pompa udara di kolam tersebut.
Selain di kawasan Fatmawati Dalam, pemadaman juga terjadi di daerah Bukit Baru Pangkalpinang dan Balun Ijuk, Bangka.
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Babel Tri Putra Septa mengatakan, saat ini, beberapa daerah di Pulau Bangka dan sekitarnya sedang dilakukan manajemen beban, akibat gangguan di salah satu unit pembangkit di Kompleks Pembangkitan Air Anyir.
"Saat ini, petugas sedang berupaya maksimal untuk memperbaiki gangguan tersebut. Kami kerahkan 198 petugas dan mendatangkan tim ahli untuk mempercepat pemulihan gangguan,” ujar Tri.
Baca juga: Dihantam Pandemi dan PPKM Level 4, Penerimaan Pajak di Bangka Justru Melesat
Diperkirakan, kondisi ini akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Penormalan akan dilakukan secara bertahap, dan diharapkan pada Sabtu mendatang, sistem dapat kembali normal.
"Kami percepat pemulihan gangguan sistem pembangkitan di Pulau Bangka dengan mengerahkan petugas yang bekerja selama 24 jam," ujar Tri.
Tri memastikan, perbaikan sistem selalu diberitahukan sejak awal melalui aplikasi PLN Mobile dan kanal media sosial PLN Bangka Belitung.
Masyarakat diharapkan bisa mempersiapkan diri dengan mengakses informasi dari media dan akun resmi milik PLN.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan, mohon dukungan doanya agar proses penormalan berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan petugas selalu diberikan keselamatan," kata Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.