Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata Diingatkan soal Sertifikasi CHSE dan Terdaftar di PeduliLindungi

Kompas.com - 22/09/2021, 20:22 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, saat ini masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Sumedang masih berada di level 3, karena bagian dari wilayah aglomerasi Bandung Raya.

Padahal, seharusnya Sumedang sudah berada di level 2.

Kebijakan PPKM level 3 ini membuat obyek wisata di Kabupaten Sumedang belum diperbolehkan untuk buka.

Baca juga: Penemuan Mayat Pria di Sumedang, Polisi Temukan Petunjuk

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa.

"Karena aturan PPKM level 3 ini, jadi obyek wisata belum boleh buka," ujar Hari kepada Kompas.com saat membuka pelatihan sertifikasi CHSE dan aplikasi PeduliLindungi di obyek wisata Kampung Karuhun, Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Rabu (22/9/2021).

Hari menuturkan, di tengah situasi ini, Disparbudpora Sumedang mendorong agar para pelaku wisata, termasuk pemilik hotel dan restoran di Kabupaten Sumedang untuk mempersiapkan diri.

Terutama, dari segi regulasi operasional obyek wisata di tengah pandemi Covid-19.

"Salah satu yang penting dipersiapkan yaitu terkait sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) dan obyek wisatanya sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi," tutur Hari.

Baca juga: Mengenal Bambang Samsudin, Seniman Angklung Pengembang Metode Kodaly, Satu-satunya di Sumedang

Hari menyebutkan, dari 170 obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang, yang telah memiliki sertifikasi CHSE baru satu, yaitu Kampung Karuhun.

"Untuk hotel baru ada tiga, dan restoran baru ada lima yang sudah memiliki sertifikasi CHSE," sebut Hari.

Hari mengatakan, agar sektor pariwisata nantinya bisa kembali hidup, Pemkab Sumedang bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pariwisata (FKP) Sumedang untuk membuka pendaftaran sertifikasi CHSE secara gratis.

"Kami mendorong agar para pelaku pariwisata di Sumedang untuk mendaftarkan obyek wisata, hotel dan restorannya melalui PHRI dan organisasi pariwisata resmi lainnya, supaya dapat sertifikasi CHSE dan terdaftar di aplikasi PeduliLindungi," kata Hari.

Baca juga: Operasi Patuh Lodaya di Sumedang Tanpa Tilang, Ini Penjelasan Polisi

Menurut Hari, hal tersebut untuk membuat wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di obyek wisata.

Sementara itu, Ketua FKP Kabupaten Sumedang Nana Mulyana menuturkan, ada sekitar 80 indikator yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat CSHE ini.

Mulai dari titik kumpul di obyek wisata alam, ruang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), termasuk penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Nana menyebutkan, sebelum kembali buka, pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk memenuhi pendaftaran sertifikat CHSE dan aplikasi PeduliLindungi.

"Dari 170 pemilik usaha pariwisata yang datang hari ini siap mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikat CHSE. Terkait aplikasi PeduliLindungi, nanti organisasi (PHRI) akan mendaftarkannya secara kolektif. Jadi ketika buka nanti, kita sudah benar-benar siap, dan wisatawan juga merasa aman ketika berwisata di Sumedang," kata Nana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com