Sejauh ini, penjualannya telah merambah ke luar daerah, seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Bekasi, dan sejumlah kota besar lainnya.
Bahkan, pernah dikirim ke Arab Saudi.
Engkom menjual keripik enye dalam dua pilihan, yakni siap santap dan mentahan dengan harga Rp 10.000 per bungkus.
Ia sengaja memilih keripik enye sebagai produk usahanya, karena bahan baku singkong yang mudah didapat.
"Selain juga untuk mengenalkan dan melestarikan kembali makanan tradisional ini kepada generasi sekarang," ujar Engkom.
Kendati usianya sudah senja, kondisi fisik Engkom tampak sehat nan bugar.
Tenaganya masih kuat mengolah singkong, mulai mengupas hingga memarutnya.
“Alhamdulilah, Ibu mah jarang sakit, resepnya ya jaga pola makan, gembira terus dan terus bekerja,“ ucap Engkom.
Engkom berharap, usahanya bisa terus berkembang, agar semakin banyak lagi lansia yang bisa diberdayakan dan produktif.
"Kalau cita-cita Ibu itu ingin buka outlet di depan, kebetulan tanahnya ada, sedang mengumpulkan modalnya," ujar dia.
Atas kiprahnya ini, Engkom pun pernah diganjar penghargaan sebagai tokoh penggerak lansia pada 2010 oleh Gubernur Jawa Barat yang saat itu masih dijabat Ahmad Heryawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.