Selain itu, merujuk pada instruksi Menko Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan, Santoso meminta vaksinasi golongan lansia diprioritaskan lagi.
Penjelasan Dinkes
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Didik Djumianto mengatakan, perbedaan hasil penilaian antara Kemendagri dan Kemenkes terjadi karena perbedaan indikator yang digunakan.
"Mungkin lebih tepatnya, Kemendagri memiliki pertimbangan yang lebih kompleks, menambahkan indikator lain dalam penilaian," jelasnya.
Di sisi lain, tambah Didik, Kemenkes menggunakan enam indikator yang lazim digunakan dalam epidemiologi.
Keenam indikator itu terbagi dalam dua kelompok, yaitu indikator laju penularan dan indikator kapasitas respons.
Baca juga: Kementan Sediakan 1.000 Ton Jagung, Peternak di Blitar Masih Tunggu Kepastian Janji Presiden
Indikator laju penularan terdiri dari jumlah kasus konfirmasi, jumlah pasien dirawat, dan jumlah kematian. Indikator kapasitas respons terdiri dari jumlah testing, jumlah penemuan kontak erat, dan tingkat hunian rumah sakit.
"Sementara dalam penilaian Kemendagri ada jumlah penduduk yang sudah dan pertimbangan wilayah aglomerasi," ujarnya.
Meski capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar merupakan salah satu yang tertinggi di Jawa Timur, kata Didik, dari pertimbangan wilayah aglomerasi mungkin Kota Blitar dinilai memiliki tingkat risiko tinggi dalam penularan Covid-19.
Namun, Didik mengungkapkan, penilaian dengan kriteria yang lebih berat oleh Kemendagri juga diberikan untuk daerah lain.
Pada Senin (20/9/2021), Satgas Covid-19 melaporkan satu kasus konfirmasi, sehingga akumulasi kasus menjadi 6.950.
Akumulasi kasus kematian sebanyak 261 atau tingkat kematian 3,75 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.