Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Blitar PPKM Level 3 di Instruksi Mendagri, Wali Kota: Sesuai Rilis Bu Gubernur, Kita di Level 2

Kompas.com - 22/09/2021, 17:57 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Selain itu, merujuk pada instruksi Menko Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan, Santoso meminta vaksinasi golongan lansia diprioritaskan lagi.

Penjelasan Dinkes

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, Didik Djumianto mengatakan, perbedaan hasil penilaian antara Kemendagri dan Kemenkes terjadi karena perbedaan indikator yang digunakan.

"Mungkin lebih tepatnya, Kemendagri memiliki pertimbangan yang lebih kompleks, menambahkan indikator lain dalam penilaian," jelasnya.

Di sisi lain, tambah Didik, Kemenkes menggunakan enam indikator yang lazim digunakan dalam epidemiologi.

Keenam indikator itu terbagi dalam dua kelompok, yaitu indikator laju penularan dan indikator kapasitas respons.

Baca juga: Kementan Sediakan 1.000 Ton Jagung, Peternak di Blitar Masih Tunggu Kepastian Janji Presiden

Indikator laju penularan terdiri dari jumlah kasus konfirmasi, jumlah pasien dirawat, dan jumlah kematian. Indikator kapasitas respons terdiri dari jumlah testing, jumlah penemuan kontak erat, dan tingkat hunian rumah sakit.

"Sementara dalam penilaian Kemendagri ada jumlah penduduk yang sudah dan pertimbangan wilayah aglomerasi," ujarnya.

Meski capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar merupakan salah satu yang tertinggi di Jawa Timur, kata Didik, dari pertimbangan wilayah aglomerasi mungkin Kota Blitar dinilai memiliki tingkat risiko tinggi dalam penularan Covid-19.

Namun, Didik mengungkapkan, penilaian dengan kriteria yang lebih berat oleh Kemendagri juga diberikan untuk daerah lain.

Pada Senin (20/9/2021), Satgas Covid-19 melaporkan satu kasus konfirmasi, sehingga akumulasi kasus menjadi 6.950.

Akumulasi kasus kematian sebanyak 261 atau tingkat kematian 3,75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com