KOMPAS.com - Sebanyak 80 ekor ular milik Satria Puji Wijayanto, seorang kolektor reptil di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mati terpanggang.
Peristiwa tersebut terjadi saat rumah Satria di Jalan Taman Indah IV, Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Taman terbakar pada Selasa (21/9/2021) dini.
Petugas keamanan perumahan, Ihrom membeberkan kronologi insiden kebakaran tersebut.
Ia mengaku mengetahui kebakaran di rumah Satria saat mendengar suara ledakan pada Selasa dini hari.
Ihrom pun bergegas menuju ke sumber suara ledakan yang ternyata dari rumah Satria. Saat itu ia melihat kobaran api sudah membesar dan tak terkendali
Karena tak menemukan air, Ihrom memilih membunyikan suara kentongan untuk membangunkan warga lain di sekitar rumah Satrio.
"Pas datang, api sudah besar. Saya enggak bisa apa-apa. Mau cari air enggak bisa. Saya pukul kentengan tiang," jelasnya dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (22/9/2021).
Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke petugas BPB Linmas Kota Surabaya yang sedang berpatroli.
Sementara itu Kepala Dinas PMK, Dedik Irianto mengungkapkan, pihaknya mengirimkan 17 unit kendaraan pemadam berbagai jenis, ke lokasi insiden kebakaran.
"Dari keseluruhan bangunan yang terbakar, bisa diselamatkan 20 persen. Untuk lantai 2 bisa diselamatkan, namun terimbas ada atap yang sebagian terbakar," ujar dia, dikutip dari TribunJatim.com.
Dedik menyebut, penyebab kebakaran di rumahnya berasal dari hubungan arus pendek arus listrik dari kipas angin di lantai bawah.
Baca juga: Rugi Rp 1 Milar Gara-gara 80 Ular Piton Mati Terbakar, Satria Masih Semangat Mengoleksi
Rumah Satrio pascakebakara hanya bersisa arang yang teronggok bertumpuk-tumpuk tak karuan.
Beberapa bangkai ular Ball Python dalam posisi melingkar teronggok di sela-sela perabotan rumah yang hangus akibat dilumat api.
Selain di bagian dalam rumahnya, bangkai ular peliharaannya itu, juga berada di bagian teras depan halaman rumahnya.
Secara umum kondisi bangunan rumah Satria sudah tak berbentuk.