Tarik Bola Lampu Saat Orangtua Ganti Baju, Balita di Ponorogo Tewas Tersengat Listrik

PONOROGO, KOMPAS.com -Seorang balita bernama Muhammad Abizar Alghifari (3), warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur tewas tersengat listrik.

Abizar tersetrum saat ditinggal oleh orangtuanya berganti baju.

Baca juga: Gasak 51 Tabung Gas Elpiji, Suami Istri di Ponorogo Gunakan Mobil Rental Angkut Barang Curian

Tarik bola lampu

Kapolsek Jambon, Iptu Nanang Budianto membenarkan insiden tewasnya seorang balita akibat tersengat listrik pada Senin (20/9/2021). 

Menurut Nanang, kasus itu bermula saat korban bersama dua kakaknya bermain di kamar orangtuanya. Saat itu, ibu korban sedang berganti pakaian. 

"Saat ganti pakaian, tiba tiba korban memegang dan menarik bola lampu yang sedang menyala dan tergantung di tembok kamar tersebut" kata Nanang, Rabu (22/9/2021).

Sebelum peristiwa itu terjadi, jelas Nanang, kakak korban sudah memperingatkan korban untuk tidak memegang bola lampu tersebut. 

Namun korban tetap memegang bola lampu hingga tiba tiba jatuh tengkurap. 

Baca juga: Tinggal di Rumah Tak Layak, Keluarga Balita di Tegal yang Gemar Makan Tanah Dapat Bantuan Rehab

Meninggal dunia

Mengetahui korban tengkurap, kakak korban memanggil ayahnya yang berada di belakang rumah. 

"Mendengar teriakan anaknya, Yunus (ayah korban) segera mendatangi korban. Saat ditemukan korban dalam posisi terjatuh dilantai kamar dengan kondisi lemas," kata Nanang. 

Mengetahui kondisi korban lemas, Yunus membopong korban dan memanggil istrinya.

Baca juga: Timbulkan Kerumunan, Acara Musik Campursari di Ponorogo Dibubarkan Polisi

Korban lalu dibawa oleh Yunus dan istrinya ke Puskesmas Jambon untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, saat dirawat di Puskesmas Jambon, korban dinyatakan meninggal dunia.

Nanang menambahkan, korban dipastikan meninggal akibat tersengat arus listrik.

Kesimpulan itu berdasarkan keterangam saksi-saksi di TKP serta pemeriksaan medis.

Atas kejadian tersebut, keluarga korban sudah menerima sebagai musibah.