BLITAR, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tiba-tiba menyediakan 1.000 ton jagung seharga Rp 4.500 bagi peternak ayam.
Sebanyak 80 ton jagung dikirim ke peternak di Kabupate Blitar pada Senin (20/9/2021). Jagung itu datang bersamaan dengan kiriman 20 ton jagung dari Presiden Joko Widodo untuk Suroto, peternak yang membentangkan poster ke arah Jokowi beberapa waktu lalu.
Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar Sukarman menjelaskan, dari 1.000 ton jagung itu, peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar mendapatkan jatah sebanyak 350 ton.
Sisanya, peternak di Kabupaten Kendal di Jawa Tengah mendapatkan jatah 300 ton, peternak di Lampung 200 ton, dan peternak anggota asosiasi peternak PPN sebanyak 150 ton.
Sukarman mengaku tak tahu persis duduk perkara penyediaan jagung sebanyak 1.000 ton dari Kementerian Pertanian itu.
Peternak ayam di Kabupaten Blitar bingung, karena pada pertemuan di Istana Kepresidenan pekan lalu, tidak ada pembahasan tentang 1.000 ton jagung itu.
"Waktu itu Pak Jokowi memutuskan jagung 30.000 ton untuk peternak ayam petelur seharga Rp 4.500 per kilogram harus sudah tersedia minggu ini," ujar Sukarman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/9/2021).
"Mungkin ini adalah cara Kementan menjawab peternak yang sudah mulai menagih janji Pak Jokowi. Maka diadakan lah 1.000 ton itu. Karena kalau bicara 30.000 ton tentu tidak bisa cepat realisasinya," tambahnya.
Sukarman menduga, pengadaan 1.000 ton itu merupakan respons dari kegelisahan peternak ayam petelur terkait janji penyediaan bantuan telur seharga Rp 4.500.
Sebelumnya, sejumlah ibu-ibu peternak ayam mendatangi rumah Suroto pada Sabtu (18/9/2021). Mereka menagih janji jagung seharga Rp 4.500 per kilogram.
Sukarman menilai, tuntutan ibu-ibu itu yang mendorong Kementan mengambil langkah pengadaan 1.000 ton jagung.
"Jadi dalam pandangan ibu-ibu itu, janjinya kan minggu ini jagung ada, waktu itu ibu-ibu itu nagihnya kan hari Sabtu, sudah akhir pekan, kok belum ada kabar," ujarnya.
Tawaran subsidi Rp 200 per kilogram
Sukarman mengaku belum dapat memastikan duduk perkara 1.000 ton jagung dari Kementan.
Namun, menurutnya, sehari setelah Suroto membentangkan poster ke arah Presiden Jokowi, Ditjen Tanaman Pangan Kementan mengirim utusan ke Blitar.
Melalui utusan tersebut, Kementan menawarkan bantuan subsidi Rp 200 per kilogram untuk pengiriman jagung dari gudang di wilayah utara Jawa Timur.
Kuota subsidi itu, jelasnya, hanya mencakup pengiriman jagung sebanyak 1.000 ton dibagi untuk peternak di Blitar dan sentra peternak lain di Jawa dan Sumatera.
"Tawaran itu kami tolak. Subsidi Rp 200 per kilogram untuk pengiriman jagung seharga Rp 6.000 dari Tuban. Ya tidak ada artinya," jelasnya.
Menerima penolakan, kata dia, pihak Dirjen Tanaman Pangan lantas menaikkan tawaran dengan subsidi sebesar Rp 1.000 per kilogram.
"Pak Dirjen bilang, bahwa sebenarnya bisa kasih subsidi Rp 1.000 per kilogram," ujarnya.