Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral di Medsos, Raja Angling Dharma Muncul di Pandeglang, Bangun 30 Rumah untuk Warga

Kompas.com - 22/09/2021, 15:29 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Jagat maya dihebohkan dengan munculnya seseorang yang disebut raja di Kabupaten Pandeglang. Raja itu diberitakan membangun puluhan rumah dan memiliki tempat yang disebut rumah Angling Dharma.

Lokasi "kerajaan" ini berada di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.

Pantauan Kompas.com, Rabu (22/9/2021), rumah tersebut terletak di pinggir Jalan Raya Mandalawangi.

Baca juga: Apa Hubungan Sunda Empire dan Sunda Nusantara? Ini Penjelasan Rangga, Eks Petinggi Sunda Empire

Rumahnya luas dengan gapura setinggi sekitar empat meter. Di atas gapura tertulis tulisan "Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jinawi".

Bangunan utama rumah bercat warna putih. Di bagian atasnya tertulis "Angling Dharma" berukuran besar. Di halaman bangunan utama berkibar bendera Merah Putih.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Majapahit: Awal Mula Berdiri hingga Keruntuhan

Penjelasan juru bicara: tidak ada kerajaan Angling Dharma

Ki Jamil Badranaya, yang mengaku sebagai juru bicara, mengatakan, rumah itu dihuni oleh sejumlah orang. Pemiliknya adalah pria 82 tahun bernama Sultan Jamaludin Firdaus.

Dia mengaku keberatan lingkungan rumah itu disebut kerajaan dan dipanggil raja untuk pemiliknya.

"Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, sebetulnya itu tidak ada. Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana. Beliau bekerja di bidang sosial," kata Jamil kepada wartawan di Mandalawangi, Rabu.

Baca juga: Pajajaran Bukan Kerajaan, Ini 4 Fakta di Balik Kerajaan Sunda

Di lingkungan rumah, Sultan Jamaludin Firdaus dipanggil Baginda

Situasi sebuah rumah di Pandeglang yang viral di media sosial, disebut Kerajaan Angling Dharma, Rabu (22/9/2021). KOMPAS.com/Acep Nazmudin Situasi sebuah rumah di Pandeglang yang viral di media sosial, disebut Kerajaan Angling Dharma, Rabu (22/9/2021).
Jamil mengatakan, di lingkungan rumah Angling Dharma, Sultan Jamaludin Firdaus dipanggil Baginda. Adapun sebutan raja muncul tiba-tiba saat pemberitaan viral.

Jamil juga mengklarifikasi terkait foto-foto yang beredar tentang Jamaludin berpakaian ala raja dan duduk di singgasana.

Baca juga: Akhir Kisah Sunda Empire, Ditinggalkan Anggota yang Merasa Dibohongi Klaim 500 Juta Dollar AS di Bank Swiss


Kata dia, itu adalah gaya sehari-hari Jamaludin yang memang dikenal nyentrik.

"Emang begitu gayanya nyentrik, tiap hari juga pakaiannya ganti-ganti," ujar dia.

Di rumah tersebut, kata dia, dihuni oleh sejumlah orang yang merupakan santri hingga pekerja yang membangun rumah warga yang dibantu oleh Baginda.

Baca juga: Sejarawan Bantah Ridwan Saidi Jika Kerajaan Sriwijaya Fiktif: Prasasti Kota Kapur Bukti Nyatanya

 

Bantu bangun 30 rumah warga

Ki Jamil Badranaya yang mengaku sebagai juru bicara dari Rumah Angling Dharma di Pandeglang.KOMPAS.com/Acep Nazmudin Ki Jamil Badranaya yang mengaku sebagai juru bicara dari Rumah Angling Dharma di Pandeglang.
Jamil dan santri-santrinya enggan disebut sebagai pengikut Jamaludin. Kata dia, pengikut berkonotasi negatif, sedangkan di rumah Angling Dharma aktivitas berlangsung normal, mulai dari mengaji hingga mengurusi soal pembangunan rumah.

"Hingga saat ini sudah 30 rumah yang dibangun oleh baginda, dan akan terus bertambah," ucap dia.

Camat Mandalawangi Yamin Bunyamin mengatakan sudah mengetahui ramainya pemberitaan terkait kemunculan warga di Pandeglang.

Baca juga: Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Viral Kerajaan Kandang Wesi di Garut


Terkait keamanan dan ketertiban, kata dia, selama ini tidak ada masalah dari kehadiran "kerajaan" atau rumah Angling Dharma tersebut.

"Selama ini baik-baik saja, hubungan dengan masyarakat baik. Saya dua tahun di sini tidak ada aduan, sudah konfirmasi ke pihak desa dan masyarakat baik-baik saja," tutur dia.

Kendati demikian, dia mengaku belum pernah bertemu dengan pemimpin rumah tersebut. Dia mengatakan baru akan melakukan pertemuan, tetapi belum ada waktu yang pas.

"Saya pribadi belum bertemu, mungkin beliau sibuk dan waktunya tergantung beliau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com