Seperti kebanyakan anak zaman sekarang, gawai menjadi bagian keseharian.
Selain untuk berkomunikasi, gawai digunakan untuk mempelajari cara beternak kelinci.
Bahkan ketika ditanya, jenis makanan yang cocok untuk kelinci, bocah ini menceritakan tentang tidak diperbolehkan untuk memberi makan kelinci dengan sayuran.
Kelinci peliharannya, hanya diberi pelet, rumput yang sudah dikeringkan untuk tambahan.
Kini, bocah itu memiliki 25 ekor indukan, dan 90 anakan kelinci.
Setiap hari dia sendiri yang mengurus dari makanan, hingga membersihkan kandang.
Anak tunggal Sumanto dan Tuwisriyanti ini mampu menghasilkan uang cukup lumayan, hingga belasan juta rupiah setiap panennya.
Adapun hasilnya sudah digunakan untuk membeli sepeda motor, dan gawai. Untuk penjualan menggunakan Facebook dan Instagram pribadinya.
"Bobot betina minim 1,5 kilogram, jantan 2 kilogram, untuk pemasaran selain online ada pedagang dari Magelang yang mengambil," ucap dia.
Untuk penjulan kelinci, Genthur mencatat dalam gawainya, berapa ekor yang sudah dijualnya.
Tak hanya kelinci, bocah yang mengaku belum pernah memasak kelinci ternaknya ini, menjual urine kelinci. Satu liternya dijual Rp 5000.
"Ya bisnis harus apa-apa dicatat," ucap Genthur.
Baca juga: Cerita Mereka yang Kuliah di Usia 16 Tahun, Ikut Kelas Akselerasi hingga Masuk SD di Umur 5 Tahun
Untuk kendala yang selama ini dia temui adalah penyakit, yaitu gudig (luka) dan diare, akan tetapi kendala itu sudah bisa ditangani dengan cara injeksi atau suntikan berkala.
Ibarat dokter, Genthur sudah melalukan injeksi ini sendiri.
Bocah ini memiliki target tahun depan ada 100 ekor indukan, dan bercita-cita menjadi dokter hewan, dan akan dibiayai menggunakan hasil beternak kelinci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.