Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mereka yang Kuliah di Usia 16 Tahun, Ikut Kelas Akselerasi hingga Masuk SD di Umur 5 Tahun

Kompas.com - 22/09/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Beberapa mahasiswa memulai perkuliahan mereka di usia 16 tahun. Salah satunya adalah Paramitha Kartika Dewi.

Di usia 16 tahun, ia menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jember Tahun Akademik 2021/2021.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Andi Safa Aianzar. Di usia 16 tahun dia menjadi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Tekhnologi Bandung.

Dan berikut kisah mereka yang duduk di bangku kuliah di usia 16 tahun.

Selesaikan pendikan SMP selama 2 tahun

Paramitha Kartika Dewi, mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Biologi yang masih berusia 16 tahun Kompas.com/Dokumentasi Humas Unej Paramitha Kartika Dewi, mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Biologi yang masih berusia 16 tahun
Paramitha Kartika Dewi menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember di usia 16 tahun.

Ia menyelesaikan pendidikan SMP di MTsN 2 Jember selama 2 tahun karena ikut kelas akselerasi.

Hal yang juga ia jalani saat duduk di MAN 2 Probolinggo. Dia hanya butuh waktu 2 tahun agar bisa lulus SMA.

Tak heran di usia 16 tahun ia sudah menjadi mahasiswa.

Baca juga: Kisah 2 Mahasiswa Usia 16 Tahun Diterima Kuliah di Universitas Jember

“Masuk ke kelas akselerasi membuat saya harus selalu siap belajar sesuatu yang baru dalam waktu cepat,” kata Paramitha dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Meski masih muda, ia tak canggung bergaul dengan kawan-kawan sekolah yang umumnya lebih tua.

“Saya menjalaninya dengan apa adanya, tidak ada kesulitan bergaul dengan kawan yang lebih tua,” tambah dia.

Baca juga: Cerita 2 Mahasiswa Universitas Jember yang Berusia 16 Tahun: Selalu Siap Belajar Hal Baru dengan Cepat

Masuk SD usia 5 tahun

Pintu gerbang masuk Universitas Jember.
SURYA.co.id/SRI WAHYUNIK Pintu gerbang masuk Universitas Jember.
Mahasiswa Universitas Jember lainnya yang masih usia 16 tahun adalah M Abdul Karim Al Hakim. Saat ini dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Hakim bercerita ia hanya butuh lima tahun agar lulus sekolah dasar. Sementara ia masuk SD di usia 5 tahun.

Menurut Hakim sekitar tahun 2015, sekolah tempatnya belajar yakni SD Cendekian Taka Bulungan kekurangan peserta ujian nasional.

Saat itu Hakim yang duduk di kelas lima SD diminta oleh guru untuk mengikuti tes kelayakan agar bisa ikut ujian nasional.

Baca juga: Universitas Jember Tetap Terapkan Kuliah Daring, Ini Alasannya...

Ia pun lulus dan masuk SMP di usia 10 tahun. Sementara untuk SMP dan SMA, Hakim menyelesaikannya secara normal.

“Ternyata dinyatakan bisa ikut Ujian Nasional. Alhamdulillah lulus Ujian Nasional dan lanjut ke SMP walau usia masih 10 tahun,” terang dia.

Hakim memilih kuliah di Fakultas Kedokteran karena terinspirasi dari kakaknya, Sayyidah Auliany Aminy yang juga berkuliah di FK Universitas Jember.

“Awalnya saya ingin masuk ke Fakultas Teknik, tapi saya rasa jika masuk ke Fakultas Kedokteran maka kuliahnya bisa lebih mudah karena saya bisa bertanya dan belajar dari kakak saya,” jelas dia.

Baca juga: Universitas Jember Terima 7.644 Mahasiswa Baru

Sempat sekolah di Inggris

Mahasiswa termuda ITBDOK.Laman ITB Mahasiswa termuda ITB
Andi Safa Afianzar adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Tekhnologi Bandung yang masih berusia 16 tahun.

Remaja asal Surabaya itu bercerita saat masih kecil, sempat sekolah di Inggris mengikuti ayahnya yang sedang kuliah.

Dari hasil assesmen, pihak sekolah di Inggris memasukkan Andi ke kelas 2. Saat Andi kelas 4 SD, keluarganya kembali ke Tanah Air.

Karena perbedaan sistem pendidikan, orangtuanya sempat kebingungan akan memasukkan Andi ke kelas berapa. Akhirnya dia lanjut ke kelas 5 hingga usianya lebih muda dibandingkan teman sekelasnya.

“Dari SD, teman-teman saya lebih tua. SMA juga teman-teman saya lebih tua. Jadi, kendalanya saya rasa tidak begitu besar. Sudah punya gambaran,” ujar Andi.

Baca juga: Cerita Andi Safa, Mahasiswa Termuda ITB TA 2021, Sempat Bingung Pilih Jurusan Teknik atau Ilmu Murni

Usai 15 tahun masuk kedokteran

Rizqi Nabila Ramadhani m3njadi mahasiswi termuda FK Unair yang berusia 15 tahun 8 bulan. DOK.Unair Rizqi Nabila Ramadhani m3njadi mahasiswi termuda FK Unair yang berusia 15 tahun 8 bulan.
Risqi Nabila Ramadhani lulusan SMA Negeri 1 Ponorogo, Jawa Timur tecatat menjadi mahasiswa Prodo Kedokteran Universitas Airlangga di usia kurang dari 16 tahun yakni 15 tahun lebih 8 bulan.

Siswa asal Ponorogo tersebut hanya butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan studi jenjang SD hingga SMA.

Nabila sendiri memang mengikuti program akselerasi sejak bersekolah di MTsN 2 Ponorogo serta program kelompok belajar cepat (KBC) di almamaternya SMAN 1 Ponorogo.

Baca juga: Lolos SNMPTN di Usia 15 Tahun, Rizqi: Saya Mau Jadi Dokter yang Sukses di Usia Muda

Dengan begitu, ia hanya memerlukan waktu masing-masing dua tahun untuk menuntaskan masa SMP dan SMA-nya.

"Waktu masuk program akselerasi, saya dituntut untuk belajar cepat. Harus greget dan mau belajar sendiri. Kelihatannya memang berat, tapi saya malah tertarik untuk memperjuangkan itu. Saya ingin sukses di usia muda," cerita Nabila mengutip dari laman resmi unair.ac.id.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi, Sandra Desi Caesaria | Editor : Dheri Agriesta, Ayunda Pininta Kasih, Dian Ihsan, Albertus Adit)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com