Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Paiman Terima Rp 6 M dari Ganti Untung Proyek Tol | Teller Bank Curi Uang Nasabah hingga Rp 1,2 Miliar

Kompas.com - 22/09/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Paiman, kakek berusia 67 tahun asal Desa Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, menerima uang sebesar Rp 6 miliar sebagai ganti untung proyek Tol Solo-Yogyakarta.

Ia membagi uang tersebut ke 12 anggota keluarganya sehingga tak cukup untuk membeli sawah. Namun ia membeli dua rumah baru beserta pekarangannya yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah lamanya.

Sementara itu di Kota Dumai, seorang teller bank ditetapkan sebagai tersangka karena mencuri uang 8 nasabahnya hingga Rp 1,2 miliar.

Tersangka melakukan aksinya sejak Januari 2021 hingga Maret 2021 dengan modus mentransfer uang nasabah ke rekening milik orang lain.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Paiman terima Rp 6 miliar ganti untung proyek tol

Progres pembebasan lahan proyek Jalan Tol Solo-Yogya-Kulon Progo sentuh 26 persenPT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Progres pembebasan lahan proyek Jalan Tol Solo-Yogya-Kulon Progo sentuh 26 persen
Paiman, kakek berusia 67 tahun asal Desa Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, menerima uang sebesar Rp 6 miliar sebagai ganti untung proyek Tol Solo-Yogyakarta.

Uang tersebut tak cukup untuk dibelikan sawah karena harus ia bagi dengan 12 anggota keluarga lainnya.

Meski tak bisa membeli sawah, Paiman mengaku sudah membeli dua rumah baru beserta pekarangannya.

Rumah baru Paiman tersebut berada sekitar 500 meter dari rumahnya yang terkena dampak proyek pembangunan jalan tol.

"Uang itu saya belikan pekarangan yang sudah ada rumahnya. Saya beli rumah baru di Kolekan dan Beku," katanya saat ditemui rumahnya di RT 03 RW 05 Desa Siderejo, Karanganom, Klaten, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Terima Rp 6 M dari Ganti Untung Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Paiman Tak Bisa Beli Sawah, Kok Bisa?

2. Teller bank curi uang nasabah hingga Rp 1,2 miliar

Tersangka HN (29), mantan teller bank BUMN Cabang Dumai yang mencuri uang dari delapan nasabah sebesar Rp 1,2 miliar, saat diamankan Ditreskrimsus Polda Riau, Selasa (21/9/2021).Dok. Polda Riau Tersangka HN (29), mantan teller bank BUMN Cabang Dumai yang mencuri uang dari delapan nasabah sebesar Rp 1,2 miliar, saat diamankan Ditreskrimsus Polda Riau, Selasa (21/9/2021).
HN (29), teller bank di salah satu bank BUMN di Kota Dumai, Provinisi Riau ditetapkan sebagai tersangka karena mencuri uang 8 nasabah hingga Rp 1,2 miliar.

Saat ini pelaku sudah dipecat dari pekerjaannya.

Ia melakukan aksinya sejak Januari 2021 hingga Maret 2021 dengan modus mentransfer uang milik nasabah ke rekening milik orang lain.

Kasu tersebut terungkap pada 22 Maret 2021 saat Unit Risk Complain yang bertugas melakukan pengawasan bank BUMN Cabang Dumai melakukan pemeriksaan terhadap saldo nasabah.

Ia curiga karena ada transaksi setoran dan penarikan hanya beberapa saat di hari yang sama.

Lalu, 11 buku tabungan milik delapan orang nasabah, 17 lembar daftar harian teller, print out 10 rekening koran, dan kartu ATM bank BUMN atas nama Edrian Nofrialdi.

Baca juga: Curi Uang 8 Nasabahnya hingga Rp 1,2 M, Seorang Teller Bank BUMN Ditangkap Polisi

3. Ai lolos PPP tapi tak dapat SK

Ilustrasi guru, Hari Guru NasionalShutterstock Ilustrasi guru, Hari Guru Nasional
Ai Trisnawati, guru honorer di Pandeglang menangis saat pengumuman pengangkatan peserta lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) keluar pada 2019.

Tidak ada namanya dalam daftar tersebut, padahal dirinya lolos seleksi dengan nilai di atas passing grade atau ambang batas minimal.

Ai tidak sendiri, ada 541 tenaga honorer lainnya yang bernasib serupa.

Dari total 621 peserta yang lolos, hanya 80 yang diangkat dan mendapat Surat Keputusan (SK) PPPK Kabupaten Pandeglang.

"Kuotanya hanya 80, diambil dari peringkat tertinggi, saya lolos dengan nilai 116, passing grade saat itu 85," cerita Ai kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (21/9/2021).

Ai mengatakan, seleksi pada 2019 adalah kali pertama dia mengikuti PPPK.

Ia pernah beberapa kali mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), namun tidak pernah lolos. Usianya sendiri saat ini sudah 47 tahun.

Baca juga: Tangis Guru Honorer SD di Pandeglang Pecah, 18 Tahun Mengabdi, Lolos Seleksi PPPK, tapi Tak Dapat SK

4. Suroto hanya ambil 20 ton jagung

Suroto melihat jagung pemberian Presiden Jokowi di gudang pakan miliknya di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (20/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Suroto melihat jagung pemberian Presiden Jokowi di gudang pakan miliknya di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (20/9/2021)
Suroto, peternak ayam petelur di Blitar, Jawa Timur menerima 20 ton jagung yang diberikan secara khusus oleh Presiden Jokowi kepada dirinya.

Namun ia hanya mengambil 5 ton. Sementara sisianya 15 ton akan ia bagikan secara gratis ke peternak ayam lainnya.

Namun dia mengaku, hanya akan membagikan ke peternak kecil yang populasi ayamnya hampir habis akibat hantaman kondisi sulit ini.

"Sisanya akan saya bagi ke peternak di sekitar saya, barang satu dua karung. Istilah orang Jawa bagi-bagi berkatlah," tutur dia.

Pembagian tersebut akan dikoordinasikan dengan kepala desa setempat.

Baca juga: Dikirimi Presiden Jokowi Jagung 20 Ton, Suroto Hanya Ambil 5 Ton

5. Melihat upacara kematian kepercayaan Marapu di Sumba

Jenazah Rambu Kaita Lepir dikuburkan dengan posisi duduk.KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Jenazah Rambu Kaita Lepir dikuburkan dengan posisi duduk.
Upacara penguburan jenazah perempuan penghayat kepercayaan Marapu, Rambu Kaita Lepir (51), warga kampung Watumbaka dilakukan di Kampung Watumbaka, Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba, NTT.

Di depan rumah duka disediakan seekor kuda hitam yang dipercaya untuk penunjuk jalan menuju ke tempat penguburan.

Setelah dekat dari liang lahad, jenazah rambu akan diangkat dari peti dan dengan dibungkus kain sarung motif khas Sumba, jenazah Rambu akan diikat dengan kain khusus yang disebuta tiara kaha.

Ada 47 kain sarung yang digunakan untuk membungkus jenazah. Kain tersebut adalah kain yang dibawakan keluarga saat melayat pada tiga hari pertama setelah Rambu meninggal.

Baca juga: Melihat Upacara Kematian Kepercayaan Marapu di Sumba: Jenazah Dikubur dengan Posisi Duduk (1)

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung, Acep Nazmudin, Ignasius Sara | Editor : Michael Hangga Wismabrata, I Kadek Wira Aditya, Aprillia Ika, Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com