Jokowi Ingatkan Kepala Daerah agar Vaksin Tidak Menumpuk di Gudang

SERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh daerah di Indonesia termasuk di Provinsi Banten sebagai penyangga Ibukota agar mempercepat vaksinasi Covid-19.

Jokowi pun mewanti-wanti agar tidak ada stok vaksin di gudang.

"Agar tidak terjadi gap terlalu jauh, jangan ada yang namanya stok vaksin," ujar Jokowi di hadapan kepala daerah se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Tren Kasus Positif Covid-19 di Banten Menurun, Jokowi: Bagus, tapi Kewaspadaan Jangan Berkurang

Jokowi melihat bahwa stok vaksin di gudang yang ada di Banten, masih banyak yang belum didistribusikan.

"Gudang di Serang masih, gudang Provinsi masih banyak. Kota Tangerang masih. Ini stok tadi pagi yang saya lihat," kata Jokowi.

Jokowi memastikan bahwa Kementerian Kesehatan akan segera menyuplai vaksin apabila stok di daerah sudah habis.

Bahkan, apabila ada yang sulit mendapatkan kiriman vaksin, diminta untuk segera melaporkan kepadanya.

"Habis, minta ke Menteri Kesehatan. Kalau sulit, ke saya, karena Banten sangat penting," kata Jokowi.

Baca juga: Disorot Jokowi, Ini 3 Daerah di Banten yang Capaian Vaksinasinya Tak Sampai 20 Persen

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Provinsi Banten baru mendapatkan 8,7 juta vaksin dari pemerintah pusat.

Namun, jumlah itu dirasa belum cukup untuk memenuhi target sasaran sebanyak 9,2 juta warga Banten.

"Jadi, kalau dua kali pakai dari target 9 juta, maka kita masih kurang 9 juta lebih," ujar Wahidin.

Baca juga: Jokowi dan Puan Gelar Kuis di Tengah Vaksinasi Pelajar di Banten

Mantan Wali Kota Tangerang itu menuturkan, selama ini pihaknya bersama pihak kepolisan, TNI dan kejaksaan sudah gencar melaksanakan vaksinasi.

"Kami juga dan kota/kabupaten merasa terbantu sekali yang berperan sampai akar rumput, turun setiap hari, Babinsa, Bhabinkamtibmas," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten pada 20 September 2021, capaian vaksinasi dosis pertama di Banten sebesar 40 persen, atau 3.714.650 orang.

Kemudian capaian vaksin dosis kedua sebanyak 22 persen, atau 2.056.131 orang.